Mantan Gubernur Riau (Gubri), Rusli Zainal, memberikan respon positif terhadap upaya mewujudkan Daerah Istimewa Riau (DIR). Menurutnya, status tersebut merupakan hak Riau yang perlu didukung secara bersama-sama. Rusli Zainal menyampaikan pendapat ini kepada Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (Ketum MKA LAMR) Datuk Seri H. R. Marjohan Yusuf dan Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil pada akhir pekan lalu.

Rusli Zainal menyatakan bahwa ia telah mengikuti perkembangan perjuangan DIR yang dipimpin oleh LAMR. Ia menilai langkah-langkah yang telah diambil sudah baik, namun perlu terus diperkuat, terutama dalam aspek politis karena DIR merupakan keputusan penting dalam kehidupan berbangsa.

Dalam konteks keistimewaan Riau, Rusli Zainal menyoroti budaya Melayu yang kaya sejarah serta sumber daya alam yang menjadi keunggulan daerah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Riau memang memiliki potensi untuk menjadi DIR.

Pada kesempatan lain, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Otda Kemendagri), Akmal Malik, mengungkapkan bahwa 6 provinsi diusulkan untuk mendapatkan status istimewa, termasuk Riau. Berbagai elemen masyarakat, termasuk MUI, FKPMR, FKUB, FPK, DMDI, MDI, IM, ICMI, IKMI, dan MNU, mendukung LAMR sebagai pemimpin perjuangan DIR.

Menyikapi dukungan tersebut, LAMR membentuk Badan Pimpinan Pusat (BPP) DIR dan mengumumkannya pada tanggal 20 Mei, dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional. Proses ini dilanjutkan dengan zikir dan doa sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Daerah Istimewa Riau.