Pimpinan Pusat Korps Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah (PP KPMDI) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas santriwati bertema “Muslimah Berdaya, Santun, dan Terampil” di Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Minggu (25/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Milad ke-47 Majelis Dakwah Islamiyah (MDI).
Kegiatan tersebut bertujuan membekali santriwati dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk dalam melindungi diri dari kekerasan seksual dan membangun kemandirian ekonomi. Ketua Umum PP KPMDI, Dr Marlinda Irwanti Poernomo MSi mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian KPMDI terhadap keselamatan dan masa depan perempuan muslimah.
Dalam kegiatan tersebut sebanyak 80 santriwati tingkat SMP dan SMA mengikuti kegiatan tersebut. Mereka mendapat materi dari sejumlah narasumber, antara lain Azimah Subagijo yang mengangkat isu kekerasan seksual. “Santriwati harus berani bicara. Iman dan ilmu adalah bekal penting untuk melawan kekerasan. Jangan biarkan ketakutan membungkam kebenaran,” tegas Azimah.
Sementara itu, Fifi Luthfiah membimbing peserta mengenai etika dan estetika busana muslimah. “Busana yang santun mencerminkan ketaatan dan identitas muslimah sejati,” jelas Fifi.
Adapun pelatihan keterampilan diisi oleh Siti Ubaidah yang memberikan praktik membuat abon sebagai upaya menanamkan semangat wirausaha. “Kemandirian bisa dimulai sejak dini, bahkan dari dapur pesantren,” kata Siti Ubaidah.
Pada kesempatan tersebut, PP KPMDI memberikan penghargaan kepada pihak pesantren yang diwakili oleh Ujang Saepudin ST S PdI, sekretaris Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, atas terselenggaranya kegiatan peningkatan kapasitas untuk para santriwati ini. Ujang mengucapkan terimakasih atas kerjasama PP KPMDI dengan Pondok Pesantren Minhajurrasyidin.
Selain itu, panitia juga membagikan doorprize menarik kepada para peserta yang disambut antusias oleh para peserta. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari langkah panjang KPMDI dalam mewujudkan pesantren yang ramah perempuan dan produktif.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan ikrar bersama para peserta untuk berani dan cerdas menjaga diri dan kehormatan sesuai ajaran Islam, menolong teman yang menjadi korban pelecehan seksual, serta berani berkata “Tidak” pada tindakan yang tidak pantas, dan akan melaporkan jika melihat dan mengalami kekerasan.