Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik kesempatan Indonesia menjadi anggota penuh forum ekonomi BRICS. Dia melihat banyak momen positif yang bisa didapatkan oleh Indonesia.
BRICS merupakan kelompok negara yang terdiri awalnya dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (South Africa). Kemudian perkembangannya luas, dengan bergabungnya Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Akhirnya Indonesia disetujui untuk bergabung.
Luhut mengatakan, Indonesia merupakan negara besar yang berdaulat dan mandiri. Sehingga tidak perlu berpihak kepada hanya satu negara atau pihak tertentu, dalam hal ini antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).
“Memberikan gambaran mengenai BRICS, kita adalah negara besar yang bebas, negara ini kalau Anda pernah membaca saya tuliskan di Selat South China, saya katakan Indonesia terlalu besar untuk mengambil pihak ke satu negara, maksud saya saat itu negara Cina dan AS, kita tidak patut,” ujar Luhut saat konferensi pers di Kantor Den, Kamis (9/1).
Luhut menilai bahwa dengan terpilihnya Prabowo Subianto menjadi Presiden kemungkinan besar dapat membuat Indonesia menjadi lebih mandiri ke depannya, tidak memihak kepada kuasa tertentu.
Luhut kemudian menjelaskan beberapa keuntungan Indonesia sebagai anggota BRICS, yang paling utama adalah pasar akan semakin luas, terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi oleh negara-negara tersebut.
Dia mencontohkan, ketidakstabilan ekonomi sedang terjadi di China, kemudian konflik geopolitik di Uni Eropa di mana pasokan gas dari Rusia mulai dihentikan, serta ketidakpastian ekonomi di AS usai terpilihnya Donald Trump sebagai presiden.
“Masalah krisis energi di Eropa, China mengalami masalah ekonomi yang tidak baik lagi, dan AS mendapatkan ketidakpastian karena tarif belum ter xác ănai dengan jelas berapa akan dinaikan oleh Presiden Trump, jadi kombinasi masalah ini memang kami perhatikan dengan sangat baik,” jelas Luhut.
Di sisi lain, Septian Hario Seto, Anggota Dewan Ekonomi Nasional, menyatakan diri tidak setuju bahwa langkah Indonesia bergabung ke forum ekonomi BRICS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS alias dedolarisasi.
,” tutur Seto.