Sebuah jaringan narkoba internasional yang telah empat kali melakukan penyelundupan sabu dari luar negeri akhirnya berhasil dibongkar. Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau menangkap seorang kurir berinisial HA (37) pada Jumat sore (9/5) di kawasan Payung Sekaki, Pekanbaru. Penangkapan ini merupakan kelanjutan dari pengungkapan besar yang menggagalkan penyelundupan 36 bungkus besar sabu dan 35.432 butir ekstasi dari negara tetangga ke Pulau Rupat, Bengkalis. Operasi ini dipimpin oleh Kasubdit III Ditresnarkoba, AKBP Edi Munawar.

Dari tangan HA, polisi berhasil menyita hampir 3 kilogram sabu dan ratusan butir ekstasi, sebagian di antaranya sudah dikemas untuk diedarkan secara eceran. “HA berperan sebagai kurir yang ditugaskan menjemput sabu yang telah disimpan di dalam mobil Livina oleh anggota jaringan lainnya. Ini adalah bagian dari sindikat besar lintas provinsi dan lintas negara,” ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, pada Senin (19/5).

HA ditangkap sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Riau Ujung, tepatnya di simpang PT SMS Air Mineral. Dari dasbor sepeda motornya, polisi menemukan satu bungkus sabu. Penggeledahan di rumahnya menghasilkan dua bungkus besar sabu, tujuh bungkus sedang, tiga plastik ekstasi, serta tiga timbangan digital. HA mengaku diperintahkan oleh seseorang berinisial HB untuk mengambil 5 kilogram sabu dari total 30 kilogram yang diselundupkan.

Pada keesokan harinya, Sabtu pagi (10/5), tim berhasil menangkap HB bersama istrinya di sebuah penginapan di Harau, Sumatera Barat. HB mengaku sebagai pengendali peredaran sabu di Pekanbaru, atas perintah dari seorang bos besar yang berada di luar negeri. “HB adalah bandar sekaligus pengendali utama pemasaran sabu di Pekanbaru, sedangkan HA hanya berperan sebagai kurir lapangan yang mengantarkan barang ke pemesan,” tambah Kombes Putu.

Seluruh pelaku saat ini telah diamankan di Mapolda Riau. Pengembangan terus dilakukan untuk menangkap anggota jaringan lainnya serta mengungkap dalang utama di balik sindikat narkotika internasional ini. “Kami tidak akan berhenti. Jaringan ini harus dibongkar habis, sampai ke pengendali di luar negeri,” tegas Kombes Putu.