Sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat 1.471 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga akhir April 2025 di 12 kabupaten dan kota, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Drg. Sri Sadono Mulyanto, menyatakan bahwa Indragiri Hilir (Inhil) menjadi daerah yang paling terdampak dengan enam korban jiwa. Sementara itu, Kampar, Rokan Hulu (Rohul), dan Dumai masing-masing melaporkan tiga kematian, dan Siak serta Pekanbaru masing-masing mencatat satu kematian.
Sri Sadono menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut, sambil menekankan bahwa data menunjukkan adanya tren peningkatan yang memerlukan perhatian bersama. Faktor lingkungan masih menjadi penyebab utama penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
“Masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. Pencegahan harus dimulai sejak dini agar nyamuk tidak memiliki tempat berkembang biak lagi,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Riau telah mengaktifkan kembali relawan Jumantik untuk melawan penyebaran DBD di berbagai daerah. Para relawan ini melakukan pemeriksaan tempat penampungan air dan memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya kebersihan.
Pemantauan difokuskan pada tempat-tempat umum yang sering didatangi nyamuk, seperti bak mandi, vas bunga, mangkuk air hewan peliharaan, dan saluran pembuangan yang jarang dibersihkan. Upaya peningkatan kesadaran publik juga dilakukan melalui gerakan 3M Plus, yaitu mengosongkan, menutup, dan mengubur tempat-tempat potensial berkembang biaknya nyamuk, menggunakan kelambu, dan menggunakan obat nyamuk.
“Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Jaga kebersihan lingkungan Anda setiap hari,” saran Sri Sadono.