Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, diguncang oleh peristiwa pembantaian sadis yang merenggut nyawa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Juniwarti pada Senin (24/2/2025) pagi. Tragedi tersebut meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Pelaku diduga kuat adalah suami korban sendiri, EA, yang saat ini menjadi buronan polisi.
Juniwarti, seorang guru SMPN 4 Telukkuantan, ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya di Perumahan Griya Hijau Sinambek. Anak korban, Zk (17), menemukan ibunya dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah di bagian leher. Kecurigaan Zk memuncak setelah mendengar suara motor Scoopy yang dikendarai ayahnya melaju kencang meninggalkan rumah dan kemudian menerima pesan untuk memeriksa keadaan ibunya di kamar.
Pelaku, EA, juga seorang ASN yang bekerja di Inspektorat Kuansing, memiliki riwayat perawatan di Rumah Sakit Jiwa Tampan. Tim gabungan dari Polres Kuansing dan Polda Riau telah bergerak cepat untuk memburu pelaku. Jejak pelaku terendus setelah sepeda motor yang digunakannya ditemukan di sekitar ATM Bank Riau Kepri Syariah di Muaralembu, Kecamatan Singingi.
Barang bukti berupa sebilah parang sepanjang 50 cm yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban telah diamankan dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Motif pembunuhan masih menjadi misteri dan pihak kepolisian terus mendalami keterangan saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mengungkap latar belakang tindakan keji pelaku.
Tragedi ini menimbulkan trauma dan ketakutan di kalangan masyarakat Kuansing. Perlindungan dan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi sorotan tajam dalam peristiwa ini. Keluarga korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Juniwarti, seorang pendidik yang dikenal sebagai sosok yang ramah, supel, dan berdedikasi tinggi, akan selalu dikenang oleh keluarga, rekan kerja, dan masyarakat Kuansing. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan telah menginspirasi banyak orang di sekitarnya. Masyarakat berharap agar keadilan dapat ditegakkan atas kematian Juniwarti dan pelaku segera ditangkap untuk pertanggungjawaban atas perbuatannya.