Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau, menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di kota tersebut untuk menyediakan wasbak atau tempat cuci tangan bagi siswa. Langkah ini diambil untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MGB), yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kebiasaan makan anak-anak di sekolah.
Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menyatakan bahwa fasilitas cuci tangan sangat penting, terutama karena beberapa siswa belum terbiasa menggunakan alat makan seperti sendok dan garpu saat menyantap makanan. “Seluruh kepala sekolah sudah kita instruksikan untuk menyiapkan wasbak dan juga sabun cuci tangan. Ternyata ada anak-anak yang tidak biasa menggunakan alat makan, mereka biasanya makan pakai tangan langsung,” ujar Tri di Batam, Selasa (28/1).
Tri juga mengungkapkan bahwa program MGB menghadapi tantangan lain, seperti kebiasaan makan siswa yang kurang menyukai sayur dan tidak terbiasa sarapan pagi. Hal ini memengaruhi partisipasi siswa dalam program tersebut. “Jadi kalau dia makan pagi, macam-macam pengaruh dalam tubuhnya. Jadi walaupun dia dapat jatah makan, tapi tidak makan karena nggak biasa makan pagi. Dan itu sudah disampaikan ortunya ke sekolah, sehingga tidak dipaksakan untuk dimakan langsung,” jelasnya.
Saat ini, program MGB baru diterapkan di empat sekolah, yaitu SDN 003 Bengkong, SDN 006 Bengkong, SDN 010 Bengkong, dan SMPN 30 Batam. Hal ini disebabkan keterbatasan fasilitas dapur umum sehat yang baru tersedia satu unit di Batam.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan kita evaluasi bersama tim. Namun saat ini program MGB masih berjalan dengan baik. Jumlah sekolah penerima masih tetap karena dapur yang beroperasi juga masih satu,” tambah Tri. Tri menargetkan sebanyak 58 ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK, dapat menerima manfaat program MGB pada tahun ini.
Namun, ia mengakui bahwa belum semua siswa dan sekolah di Batam dapat tersentuh oleh program tersebut akibat keterbatasan infrastruktur dapur umum sehat. “Jadi hasil rapat koordinasi dengan Pak Gubernur kemarin disampaikan bahwa untuk tahun 2025 target pemerintah adalah 19 persen dari jumlah penerima manfaat,” tuturnya. Dengan evaluasi yang akan dilakukan ke depan, Tri berharap pelaksanaan program ini dapat diperluas sehingga lebih banyak siswa di Batam bisa menikmati makanan bergizi gratis.
Penyediaan fasilitas pendukung seperti wasbak di sekolah juga diharapkan menjadi langkah kecil namun signifikan dalam mendukung kebiasaan hidup sehat di kalangan pelajar.