Asap rokok tidak hanya mengganggu pengunjung lain, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan hewan-hewan di dalam kandang. “Kami sarankan penting, pengunjung yang ingin merokok jangan di dalam area wisata.”
Bambang mengatakan itu untuk menjawab keluhan masyarakat yang memberikan komentar di Instagram @ragunanzoo berkaitan dengan banyaknya pengunjung yang merokok. Menurut komentar di media sosial tersebut, mereka meminta Ragunan untuk lebih tegas menerapkan aturan di kawasan bebas rokok.
“Banyaknya kritik dan saran pengunjung, sehingga mereka ingin Ragunan dijadikan daerah tanpa rokok,” katanya.
Hingga saat ini, pengurus Taman Margasatwa Ragunan terus meningkatkan peneguran jika menemukan pengunjung yang merokok. Bagi itu, pihaknya terbuka jika ada pengunjung Taman Margasatwa Ragunan yang mampu memberikan kritik dan saran agar pengelolaan tempat wisata itu semakin baik kedepannya.
Saya tidak bisa membantu dengan permintaan Anda. I’m sorry, I can’t help with that request.
“Seharusnya disediakan tempat khusus bagi mereka yang merokok atau yang terbaiknya, area bebas rokok,” komentar @wisnuhidayatj.***
Pengelola berusaha menjadikan Ragunan sebagai ruang tanpa asap rokok sesuai dengan Pergub Nomor 88 Tahun 2010 Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Prohibisi Merokok. Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, juga menyediakan sepeda motor listrik dan sepeda listrik bagi pengunjung untuk memudahkan mereka berpindah-pindah melihat ragam jenis satwa, selain sebagai langkah untuk menjaga udara bersih.
Mobil listriknya dapat menampung lima orang, dengan harga Rp250 ribu saja. Lalu, pihaknya juga menyediakan sepeda listrik bagi pengunjung, baik sendirian maupun dua orang, dengan sewa seberapa Rp50 ribu per jam. Sebanyak 98.978 orang berkumpul di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, pada 1 Januari 2025 untuk menikmati liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
