Yohanes Ande Kala alias Joni sempat gagal dalam seleksi Calon Prajurit TNI AD 2024. Namun, Joni memperoleh kesempatan untuk mengikuti tes di Kodam IX/Udayana.
Joni adalah mantan siswa Sekolah Menengah Pertama yang melakukan aksi heroik saat Peringatan HUT RI ke-73 atau pada tahun 2018. Saat itu, Joni menanjak tiang bendera Sekolah Menengah Pertama di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memperbaiki ikatkan tali yang rusak saat pengibaran bendera merah putih.
Setelah mengikuti tes, Joni dikabarkan lulus dan diterima menjadi anggota TNI Angkatan Darat. Joni sudah mengikuti pendidikan dan lulus Bintara TNI Angkatan Darat dengan pangkat Sersan Dua.
Pentab-dirut TNI menjelaskan, Serda Joni saat ini berdinas di Rindam IX/Udayana. Ia diangkat pada Kamis (9/1) setelah mengikuti 15 minggu pelatihan.
Sebelumnya Si Phylicia Mengalami Lidah Bengkak yang Memicu Sulit Makan.
Joni pernah dinyatakan gagal saat mengikuti seleksi Bintara pada 2024 karena tinggi badannya tidak mencukupi syarat minimal 160 cm. Tinggi Joni hanya 155,8 cm.
Joni kemudian menemukan keluhannya terkait masalah ini di media sosial. Dia sempat mengingat-ingat janji yang disampaikan oleh mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), bahwa Joni dapat menjadi TNI.
Pada saat itu, Joni diajak ke Istana untuk bertemu Jokowi setelah aksi heroiknya. Dihadapan Jokowi, Jokowi bertanya apa yang diminta Joni dan jawabannya adalah ingin menjadi tentara.
Presiden Jokowi menerima keinginan Joni dan meminta dia untuk mendaftar ketika sudah saatnya.
Setelah keluhannya viral, TNI memberikan kesempatan kepada Joni untuk melanjutkan seleksi.
Kodam IX/Udayana mengatakan, aspek yang paling penting dalam seleksi prajurit adalah kesehatan. Panitia akan menilai secara profesional kemampuan Joni sehingga layak diangkat sebagai anggota TNI.
“Ini benar atas nama Yohanes Ande Kala (Joni), telah diumumkan lulus seleksi Sekolah Calon Bintara,” kata Kapuspen TNI Hariyanto ketika dimintai konfirmasi, Rabu (25/9).
