banner 728x250

Awal Mula Terbongkarnya Aksi Pemerasan Polisi Terhadap Warga Malaysia Penonton DWP 2024

banner 120x600
banner 468x60

JIExpo) Kemayoran, 13-15 Desember 2024 di Jakarta Pusat.

BM mengaku, dia adalah pelanggan DWP sejak tahun 2012, serta bekerja di bidang hiburan, acara, dan memiliki kontak baik baik dari pihak sponsor, Event Organizer (EO), maupun vendor yang terkait dengan konser musik internasional ini.

banner 325x300

“Otomatis mengenali banyak orang-orang Malaysia dan Singapura, berteman banyak,” ujar BM ketika ditemui Tempo di Jakarta Pusat, pada Rabu, 8 Januari 2024.

BM menyatakan, pada malam pertama konser musik DWP berlangsung, ia menerima telepon dari salah satu temannya yang berketuruan Malaysia, temannya ini juga mendapatkan informasi langsung dari polisi Malaysia.

“Hanya orang polisi Malaysia yang memberikan kabar tersebut. Orang polisi Malaysia itu menghubungi teman saya, ia kemudian menghubungi saya. Ia berkata, banyak anak-anak Malaysia yang ditangkap,” katanya saat menceritakan awal mula informasi tentang peringatan banyak penonton dari Malaysia ditangkap polisi.

BM mengatakan, “Selamatkan aja orang Malaysia yang tahu ada lembaga atau organisasi, bisa di tolak menjadi orang banyak, sebanyak 200 sampai 300 orang,” kata dia sambil menyampaikan pesan dari temannya itu.

Pada malam yang sama, BM langsung memulai upaya untuk menolong penonton DWP asal Malaysia yang ditangkap polisi. “Saya kerja di agensi digital, banyak kenalan buzzer, saya kumpulkan aja buzzer-buzzer,” ujar BM.

Aksi BM beserta teman-teman buzzer dengan menyerang akun media sosial DWP dan EO tersebut (Ismaya) melalui X lama artikel di Twitter, thread, dan Instagram ternyata menarik perhatian publik dan bahkan menjadi trending di X.

“Mereka pasti akan paham apa yang dilakukan polisi di acara mereka (DWP) karena mereka tampak begitu pasif saja,” kata BM ketika kembali dihubungi Tempo melalui telepon pada Kamis sore, 9 Januari 2025.

Karena tren ini, korban asli DWP mulai mengumumkan diri mereka dan berbicara tentang kasus pencideraan tersebut. Masih menurut cerita BM, akhirnya orang Malaysia pun mengaku menjadi korban pemerasan.

yang dibuatnya.

“malu-malu abis itu tinggal 85-an saja,” kata BM.

Daftar nama korban pemerasan dan laba yang dikumpulkan. “Daftar itu terus bertambah dan memiliki nama tambahan juga,” kata BM.

Selain daftar nama korban dan besar dana yang telah dipungut, di grup tersebut membahas dan mengumpulkan bukti-bukti transfer yang mereka kirimkan sewaktu ketika dipermalukan oleh oknum polisi semasa konser musik DWP.

Dilaporkan salah satu korban atas perbuatan yang dilakukan oleh anggota Polri. Salah seorang korban tersebut kemudian menceritakan kronologi kejadian dan melaporkannya kepada pihak Kedutaan Malaysia di Indonesia.

Saya yakin jelas-jelas mereka akan mengetahui dan nge-reach out dia. Karena setelah satu orang lapor, korban-korban lainnya juga melakukan hal yang sama pada Kedutaan Malaysia.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *