banner 728x250

Isi Surat Warga Malaysia Korban Pemerasan Polisi saat Saksikan DWP 2024

banner 120x600
banner 468x60

2024 dengan modus menagih uang tebusan saat pembukaan unit narkoba.

“Hanya dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko saat menjelaskan rencana penangkapan itu pada Jumat, 20 Desember 2024.

banner 325x300

Laporan Persilinan Awal tentang tuduhan penipuan Bunganya Malaysia yang menonton DWP 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada 13 hingga 15 Desember 2024. Surat itu diterima pada 18 Desember 2024.

Bahasa Melayu digunakan oleh pelapor dalam salinan surat Polda Metro Jaya.

ucap cerita pelapor.

tulis pelapor.

Pelapor serta rekannya ditahan sehari di Polda Metro Jaya, setelah itu, pelapor mengaku ditawari untuk bernegosiasi dengan pengacara untuk membayar sejumlah uang. Pelapor juga menjelaskan kalau para polisi dari Polda Metro Jaya pernah melakukan penggerebekan pada tempat penginapan mereka selama di Indonesia.

tulis pelapor.

kata pelapor.

Meskipun pelapor dan rekannya telah membayar jumlah yang dimaksudkan, pelapor menyatakan bahwa mereka tidak dibebaskan saat itu juga, melainkan dibawa ke tempat ‘rehabilitasi’ yang terletak di Depok, Jawa Barat.

Mereka juga menerima salinan surat balasan dari Polda Metro Jaya mengenai laporan dari pengadu. Surat balasan tersebut catat pada 20 Desember 2024. Surat balasan itu menyebutkan kepada pengadu untuk mengirimkan bukti-bukti untuk menyelidiki lebih lanjut.

Pertama kali Kabid Propam dan Kompolnas berkata bahwa dua Laporan Polisi (LP) telah masuk, yaitu tentang pelaporan dari Warga Negara Malaysia, tersebut,” ujar Beliau saat ditemukan di Polda Metro Jaya pada Jumat, 10 Januari 2024.

Tapi, Anam menyatakan, polisi telah bergerak jauh sebelum laporan itu keluar untuk menyelidiki aksi pemerasan terhadap warga Malaysia. “Memang telah melangkah, tapi karena alasan LP lebih semangat.”

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi hanya memberikan respons singkat tentang surat laporan dari Warga Negara Malaysia yang dikirim ke Polda Metro Jaya pada tanggal 18 Desember 2024 dan merespons surat tersebut tanggal 20 Desember 2024. “Iya Mabes yang berwenang, semua data ada di Mabes,” kata dia saat dikonfirmasi Tempo di Polda Metro Jaya, Jumat, 10 Januari 2024.

Saya juga sudah mencoba untuk memastikan kebenaran tentang surat yang masuk dari warga negara Malaysia ke kedutaan besar Malaysia tentang klaim pemerasan terhadap penonton Dota World Cup 2024 yang berasal dari Malaysia dengan menggunakan metode penyamaran pengedar narkoba kepada Perwakilan Kedutaan Besar Malaysia, Sekretaris Pertama Ammil Afiq bin Jasim melalui pesan singkat WhatsApp pada pagi hari Jumat. Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada respons dari Afiq tentang hal tersebut.



Pilihan Editor:





Kepolisian Perdagangan dan Winnings 2024, Bagaimana Rincian Peraturan Ancaman Hukuman Pemerasan di KUHP.


banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *