Tidak ada teks yang diberikan untuk diparafles. Silakan mengisi teks yang ingin Anda parafles.
Akhirnya, permasalahan amal Agus Salim punah dengan bertaburan, berakhir dengan uyah tercecer.
Denny Sumargo dan Gary Julian, ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, telah menyalurkan bantuan dana bencana untuk korban letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT.
Mereka pun telah kembali dan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, hari Jumat (10/1/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.
Denny Sumargo menyatakan bahwa tugas dan pekerjaannya telah selesai.
“Segala urusan saya sudah selesai. Ingat, saya memiliki tanggung jawab terhadap para donatur. Mereka mendukung saya melalui podcast saya,” kata Denny Sumargo pada saat diwawancarai di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (10/01/2025).
“Masalah saya sudah selesai. Saya minta maaf dari semua pihak,” lanjutmewarnanya.
Sementara itu, Garry menyatakan bahwa pelaksanaan bantuan telah dilangsungkan melalui mekanisme yang sesuai dan akan disahkan oleh dinas sosial.
Gari mengatakan, tidak memerlukan izin lagi untuk semua kegiatan yang terkait dengan bencana alam. Tapi kita tetap perlu melaporkan kegiatan ke dinas sosial.
Denny Sumargo, Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, dan tim, memberikan bantuan seberat Rp 1,3 Miliar dari donasi Agus Salim dan Rp 400 juta dari dana pribadi Denny Sumargo dan istrinya, Olivia Allan.
Sehingga total bantuan mencapai Rp 1,7 Miliar dengan nilai barang mencapai muatan 20 truk.
Setidaknya ada 8 hingga 10 ribu jiwa yang menerima bantuan dari Denny Sumargo dan pihak yayasan ini.
Sebelumnya ditemukan information bahwa rezeki untuk biaya pengobatan mata Agus Salim yang masih tersisa sebesar Rp 1,3 miliar pernah menjadi konflik.
Karena Agus malah menggunakan sumbangan itu untuk membayar utang, bukan untuk biaya pengobatan mata.
Bayangkan sebuah kasus yang begitu menarik perhatian Kementerian Sosial RI.
Sampai sekarang, Ucok Daulay belum menerima pembayaran premium hadiah untuk kunang-kunangan korban bencana alam di NTT.
(*)
