, JAKARTA –
Program Makanan Bergizi Gratis yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai diimplementasikan di 26 provinsi pada Senin, 6 Januari 2025. Program yang awalnya bernama Makan Siang Gratis dijalankan oleh 190 Unit Pelaksana Pelayanan Pemenuhan Gizi di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan jadwal pembagian BLT Dana Harian mencakup tiga tahap, yaitu pukul 08.00 untuk konsumsi anak usia pra sekolah hingga siswa Sekolah Dasar kelas 2, pukul 09.30 untuk dimakan siswa Sdak 3 hingga kelas 6 Sekolah Dasar, serta pukul 12.00 untuk konsumsi peserta didik SMP dan SMA.
“Kemudian, anak SMP dan SMA dikirim pulang pukul 11.30 sebelum dimakan pukul 12.00,” kata Dadan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024, pada Kamis, 7 November 2024. Lantas, apa saja komponen pangan yang harus ada dalam seporsi makan siang untuk memenuhi kebutuhan gizi?
Satu Piring Makan Siang yang Seimbang Versi Kementerian Kesehatan
Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pedoman bertajuk “Isi Piringku”, satu piring makan siang sebaiknya berisi sekitar 700 kalori. Selain itu, gambaran komposisi dalam seporsi makan siang yang ideal terdiri dari:
-
Makanan Pokok
Makanan pokok untuk siang hari dapat berupa nasi maupun penggantinya. Jumlah nasi yang disarankan adalah 150 gram, atau setara dengan tiga sendok nasi. Sementara itu, ganti-ganti nasi yang juga kaya akan karbohidrat ada juga, contohnya adalah tiga buah kentang dengan berat sedang (300 gram) atau satu setengah gelas mi kering yang telah dipanaskan (75 gram).
-
Lauk Pauk
Untuk lauk pauknya, Kementerian Kesehatan merekomendasikan untuk memilih lauk hewani atau nabati. Jika memilih lauk hewani, contohnya masyarakat dapat mengonsumsi 75 gram ikan kembung yang sebanding dengan 2 potong ayam tanpa kulit berukuran sedang (80 gram), 1 butir telur ayam berukuran besar (55 gram), atau 2 potong daging sapi berukuran sedang (70 gram).
Sementara itu, sumber protein nabati lainnya yang berkandungan tinggi adalah lauk, seperti misalnya 100 gram tahu. Pilihan lauk berbasis protein nabati juga bisa diganti dengan 2 potong tempe berukuran sedang, masing-masing mengandung sekitar 50 gram.
-
Sayuran
Komponen lain penting dalam makan siang yang tepat dan bergizi adalah sayuran. Banyak jenis sayuran dapat dipilih sesuai dengan selera, tetapi disarankan untuk memiliki bobot 150 gram atau setara dengan 1 mangkuk sedang.
-
Buah
Dalam aktivitas makan siang yang bergizi, konsumsi buah juga sangat disarankan. Beberapa jenis buah yang bisa dinikmati, yaitu 2 potong sedang nangka (150 gram), 2 buah jeruk berukuran sedang (110 gram), atau 1 buah pisang ambon berukuran kecil (50 gram).
Kalori Menu Besar Gizi (MBG) Diklaim Sesuai Pedoman Gizi Seimbang
Tentang Bank Gigi, Dokter spesialis gizi klinis lulusan Universitas Indonesia (UI) Luciana B. Sutanto mengatakan besaran kalori yang ada pada menu sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang saat sarapan.
“MBG yang disajikan dengan komposisi yang terdiri dari nasi, lauk, sayuran, dan buah sudah memenuhi pedoman makan sekali makan yang seimbang,” ucap Luciana di Jakarta, tanggal 7 Januari 2025, seperti dikutip dari
Antara
.
Program Makanan Seimbang Gratis ini bertujuan untuk anak dan remaja yang bersekolah di tingkat SD hingga SMA. Mereka mengklaim bahwa program ini telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori masing-masing yaitu 300 kalori untuk siswa SD dan 600 kalori untuk siswa SMP.
Luciana menjelaskan, menurut ATP 2019, anak berusia 7-9 tahun membutuhkan sekitar 1.650 kilo kalori per hari, sekitar 1.900-2.000 kilo kalori per hari untuk anak berusia 10-12 tahun, dan sekitar 2.100-2.650 kilo kalori per hari untuk remaja berusia 13-18 tahun.
“Perbedaan usia anak dan remaja tentu akan membedakan kebutuhan nutrisinya, sehingga mempengaruhi porsi makan yang diberikan,” ujar Luciana.
Dia juga mengatakan, menu MBG yang tidak ditambahkan susu masih memadai untuk kebutuhan gizi. Menurutnya, susu dapat diganti dengan sumber protein lain, seperti ikan, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.