) yang sangat rendah.
Contoh dari hal ini dapat dilihat dari tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), yang hanya mencapai 50 persen dari jumlah pemilik kendaraan bermotor.
“Seperti contoh, mobil dan sepeda motor ada sekitar 100 juta lebih, tapi hanya bayar pajak 50 persen. Jadi bisa dianalogikan, kepatuhan kita itu sangat rendah,” jelas Luhut dalam konferensi pers di Kantor DEN tanggal 9 Januari.
Maka dari itu, dia mendukung program Coretax yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Lebih lanjut Luhut menjelaskan bahwa, program ini berjalan dengan baik, sehingga terdapat penerimaan 6,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp 1.500 triliun.
Kami berbicara dengan World Bank. World Bank ini mengkritik kita, bahwa kita salah satu negara yang mengkoleksi pajaknya tidak baik,” ujar dia.
(GovTech) nanti akan membuat orang yang belum membayar pajak tidak dapat mengurus beberapa hal seperti paspor dan Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Sampai lebih jauh, kamu akan menangani identitasmu berikut, tidak bisa karena kamu belum membayar pajak. Nanti kamu tidak bisa lanjut jika lebih jauh lagi, kamu memperbarui izin mobil-mu (SIM), tidak bisa. Karena kamu belum membayar pajak ini,” katanya.
Luhut mengatakan Govtech dapat mengawasi ketaatan wajib pajak baik individu maupun badan atau perusahaan, termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Untuk perusahaan, nantinya perusahaan yang belum membayar pajak juga tidak bisa melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Mengembangkan organisasi pemerintahan digital atau Govtech, Anggota Dewan Risiko SBN Septian Hario Seto menjelaskan bahwa technological nantinya juga dapat mengawasi pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat. Ini dapat tercapai dengan adanya sistem yang dapat mendeteksi pelanggaran atau data yang tidakbenar.
“Saya rasa ini adalah aspek yang sangat penting. Jika di Simbara, batu bara dari perusahaan belum membayar royalti, maka sistemnya akan memblokir. Jadi perusahaan itu tidak akan bisa menjual batu bara sampai dia membayar tagihannya.” tambah Septian.