Program rehabilitasi mangrove atau Mangroves for Coastal Resilience (M4CR) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah menunjukkan progres positif pada tahun 2024. Kegiatan rehabilitasi tersebut berhasil dilaksanakan dengan total luasan mencapai 1.683 hektar, menyerap lebih dari 1.100 tenaga kerja lokal, dan lebih dari 5,3 juta batang mangrove telah tertanam.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M. Job Kurniawan menyampaikan hal ini saat menghadiri rapat koordinasi terkait percepatan rehabilitasi mangrove di Provinsi Riau di Hotel The Zuri Pekanbaru, pada Jumat (18/7/2025). Dengan capaian yang baik pada tahun 2024, di tahun 2025 ini cakupan M4CR akan diperluas ke lima kabupaten, yaitu Indragiri Hilir, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Rokan Hilir, dengan total target luasan lebih dari 4.200 hektar.

Menurut Pj Sekdaprov Riau, kegiatan rehabilitasi ini telah mendorong terbentuknya jaringan pelatihan teknis, sekolah lapangan, dan peningkatan kapasitas masyarakat. Bahkan, kegiatan rehabilitasi ini telah terintegrasi ke dalam kurikulum Merdeka Belajar. Capaian ini mencerminkan kerja bersama lintas pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, pendamping teknis, akademisi, dan para penggiat lingkungan.

Dalam setiap proses tentunya ada beberapa kendala yang tidak bisa dihindari, seperti masih adanya lokasi tanam yang tidak optimal akibat kondisi biofisik lahan yang rendah atau selalu tergenang. Masih ada desa-desa potensial yang belum terjangkau karena belum rampung proses identifikasi dan verifikasinya.

Pemprov Riau menyambut baik pendekatan partisipatif yang dibangun dalam program M4CR, mulai dari melibatkan fasilitator desa hingga dukungan edukasi melalui modul tematik mangrove yang telah terintegrasi di sekolah. Tujuannya adalah memastikan bahwa rehabilitasi mangrove membawa manfaat nyata bagi masyarakat baik dari sisi perlindungan wilayah, peningkatan produktivitas lahan, maupun peluang ekonomi hijau.