Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan duka cita atas meninggalnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Marwan al-Sultan, dalam serangan Israel di Gaza pada tanggal 2 Juli 2025. Marwan al-Sultan tewas bersama keluarganya. Kemlu RI juga mengutuk serangan Israel tersebut.

Marwan Al-Sultan merupakan sumber informasi utama dari Gaza yang melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah utara yang terkepung. Ia berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mendesak keselamatan tim medis, termasuk ketika tentara Israel mengepung atau menyerang rumah sakit tersebut. Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pernah menyampaikan kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara usai serangan tentara Israel pada Mei lalu. MER-C mengungkap kondisi RS Indonesia rusak parah.

Kemlu menyampaikan apresiasi atas segala jasa dan perjuangan Marwan Al Sultan, terutama dalam upaya perdamaian di Palestina. Kemlu juga mengatakan bahwa RI terus melakukan monitoring terhadap RS Indonesia di Gaza. Selain itu, RI menyerukan penghentian kekejaman Israel terhadap Gaza serta mendorong gencatan senjata segera di Palestina.

MER-C mengungkapkan bahwa bom-bom yang dijatuhkan pasukan Israel di sekitar area RS menimbulkan guncangan hebat. Beberapa alat medis tertimpa reruntuhan bangunan. “Beberapa alat medis bahkan dilaporkan tertimpa reruntuhan akibat getaran (ledakan) tersebut,” ungkap MER-C dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 19 Mei.

Indonesia terus menyerukan dihentikannya kekejaman Israel dan dilakukannya gencatan senjata segera di Palestina. Marwan Al-Sultan telah memberikan kontribusi yang besar bagi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina. RI berduka atas kepergian Marwan al-Sultan dan keluarganya dalam serangan yang terjadi di Gaza.