Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengungkapkan pandangannya tentang negara Indonesia yang merupakan negara demokrasi. Menurutnya, semua orang berhak menyampaikan pendapat asalkan tidak melanggar rasa kesatuan dan persatuan melalui paham ekstrem. Pernyataan tersebut disampaikan setelah Gubri menghadiri acara lepas baiat dan ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh kelompok Anshor Daulah (AD) Riau di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi pada Jumat (27/6/2025).

Gubri mengapresiasi acara tersebut sebagai titik temu yang baik dari kerja sama antara densus, masyarakat, dan pihak terkait. “Ini kerja sama kita semua bersama-sama musnahkan radikalisasi. Negara demokrasi berarti orang berhak sampaikan pendapat, tapi tidak ingkari kesatuan dan persatuan kita,” tegas Gubri.

Menurut Gubri, lepas baiat yang terjadi merupakan bukti nyata dari individu yang sebelumnya memiliki ideologi yang berbeda dengan NKRI namun memilih untuk kembali. Dengan kembalinya ideologi yang berlandaskan NKRI, Gubri berharap Riau akan tetap aman dan terjaga di masa depan. “Saya berharap dengan ini Riau tetap akan, damai, dan terjaga dengan baik,” ungkap Gubri.

Gubri juga menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk menanamkan cinta akan kebersamaan dan persatuan guna memusnahkan radikalisme dan pemikiran ekstrem. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjaga kesatuan dan persatuan dengan baik. “Cinta dengan bangsa perlu selalu dipupuk. Nilai kebersamaan, gotong royong, nilai persatuan terus terpelihara dengan baik. Nilai ini perlu dicintai,” ujarnya.

Bergabungnya kembali anggota kelompok Anshor Daulah dengan ideologi NKRI diharapkan akan memperkuat kerukunan di Riau dan membebaskan masyarakat dari pemahaman ekstrem untuk menjaga keamanan daerah. Gubri menyambut mereka dengan ucapan, “Selamat bergabung kembali ke rumah Ibu Pertiwi. Mari jaga Riau tetap rukun, bebas dari pemahaman ekstrem, dan bangun generasi baru yang cerdas, religius, dan cinta tanah air.”