Perwakilan Provinsi Riau bertemu dengan perusahaan ART TREES pada hari kedua London Climate Action Week 2025 untuk membahas perhitungan kredit karbon di wilayah jurisdiksi. ART adalah organisasi yang menyediakan standar untuk REDD+ di tingkat yurisdiksi, sedangkan TREES adalah standar untuk mengukur hasil pengurangan emisi dari kegiatan REDD+.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Prof. Haruni dari Kementerian Kehutanan Indonesia untuk membahas metodologi perhitungan kredit karbon di wilayah jurisdiksi Riau. Mereka juga mempelajari program dan peluang kolaborasi dengan ART TREES ke depan.

Cristina Magerkurth, Managing Director ART TREES, menyatakan bahwa langkah Riau dalam kredit karbon sudah tepat. Dia menekankan pentingnya pendampingan dari UNEP dan metode perhitungan yang akan diterapkan.

Plt Kepala Bappeda Provinsi Riau, Purnama Irawansyah, mengungkapkan bahwa berdasarkan data RPJMD Riau Tahun 2024, baseline karbon di Riau mencapai 174 juta ton CO². Riau berkewajiban menurunkan emisi sebesar 39 persen dengan kemampuan sendiri dan 43 persen dengan bantuan internasional.

Gubernur Riau Abdul Wahid mencari jaringan investasi karbon untuk mengatasi keterbatasan anggaran daerah. Dia berupaya mengakses pasar wajib karbon dunia dengan membuka wilayah jurisdiksi yang potensial. Pendapatan dari penjualan kredit karbon diharapkan dapat didedikasikan untuk program lingkungan.

Dalam upayanya untuk mencapai target nasional dalam penurunan emisi, Riau berharap dapat bekerja sama dengan ART TREES untuk menghitung kredit karbon secara akurat dan efisien. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan perusahaan swasta diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan ekonomi daerah.