Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengukuhkan komitmennya dalam mewujudkan sistem penerimaan peserta didik baru (SPMB) yang bersih dan berintegritas dengan menandatangani Pakta Integritas Tahun Ajaran 2025/2026. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya serius untuk menciptakan proses seleksi yang adil, transparan, dan terbebas dari penyimpangan.

Acara tersebut melibatkan berbagai unsur penting, termasuk kepala sekolah SMA/SMK, aparat penegak hukum, organisasi kemasyarakatan, LSM, perwakilan dinas, hingga para tokoh pendidikan. Seluruh pihak telah menandatangani kesepakatan untuk menjaga proses SPMB tetap bersih dari praktik curang.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Riau, M Job Kurniawan, menegaskan bahwa integritas dalam pendidikan adalah harga mati. Ia menyatakan bahwa pendidikan harus menjadi garda depan dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab yang semakin dibutuhkan.

Gubernur Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto telah memimpin Pemprov Riau dalam berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk penyimpangan yang terjadi dalam proses seleksi peserta didik baru. SPMB tahun ini akan dilakukan melalui empat jalur utama: zonasi, afirmasi, prestasi, serta perpindahan tugas orang tua (mutasi).

Semua jalur tersebut disusun untuk memastikan akses pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh pelajar di Riau. M Job Kurniawan menegaskan bahwa tujuan mereka adalah agar setiap anak, dari mana pun asalnya, memiliki peluang yang setara untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Pemprov Riau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta mengawasi pelaksanaan SPMB dari awal hingga selesai, demi menjaga proses yang akuntabel dan bebas dari pungutan liar. Mereka ingin membangun budaya pendidikan yang bersih setiap hari.

Sebagai langkah tegas menegakkan integritas, Pemprov Riau siap menempuh jalur hukum jika ada pihak yang tetap nekat melakukan kecurangan. Mereka menegaskan bahwa tidak akan ada kompromi bagi mereka yang berani main-main dengan proses seleksi.