Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap usulan pergantian nama Stadion Kaharudin Nasution menjadi Stadion Hang Tuah. Hal ini disampaikan dalam audiensi dengan suporter PSPS dari kelompok Curva Nord 1955 Tribun Utara di Pekanbaru, Senin (2/6/2025) di Ruang Rapat Kantor Gubernur.

Para suporter menganggap nama Kaharudin Nasution tidak mencerminkan budaya Melayu sebagai identitas utama masyarakat Riau. Sebagai alternatif, mereka mengusulkan nama Hang Tuah yang dianggap lebih sesuai dengan semangat kebangsaan Melayu.

Gubernur Wahid menyambut baik aspirasi para suporter tersebut. Dia menilai bahwa perubahan nama bukanlah masalah besar, asalkan dilakukan melalui musyawarah dengan tokoh masyarakat dan adat.

Wahid menegaskan bahwa kecintaannya terhadap PSPS membuatnya berkomitmen untuk menjaga agar identitas klub tetap sesuai dengan nilai-nilai Melayu. Dia tidak ingin semangat PSPS dan dukungan masyarakat hilang dari tanah Melayu.

Selain perihal pergantian nama stadion, Curva Nord juga menyoroti status OMBES yang belum terselesaikan sepenuhnya, menghambat pengelolaan stadion. Mereka mendesak agar proses administrasi diselesaikan agar stadion dapat benar-benar menjadi homebase PSPS.

Wahid mengakui bahwa persoalan OMBES menjadi hambatan teknis yang harus diatasi. Pemerintah provinsi sedang berupaya mempercepat prosesnya tanpa melanggar aturan.

Pengelolaan status OMBES dan perbaikan tata kelola stadion dianggap sebagai langkah awal dalam membangun kembali kejayaan sepak bola di Riau. Wahid juga menyatakan dukungannya terhadap keterlibatan publik dalam kepemilikan klub melalui skema saham.