Dua balita kakak beradik yang tewas tenggelam di kolam penampung limbah pengeboran minyak (mud pit) milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Peristiwa tragis terjadi pada Selasa (22/4/2025) dan kini tengah diselidiki oleh Polda Riau.
Kedua korban adalah Ferdiansyah Harahap (4) dan Fahri Prada Winata (2), anak dari pasangan Feri Setiawan Harahap (25) dan Fatimah (24).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, mengatakan pihaknya telah menerima pelimpahan kasus ini dari Polres Rohil dan kini mendalami kemungkinan adanya unsur kelalaian atau tindak pidana. “Kasusnya sudah dilimpahkan dari Polres Rohil ke Polda Riau minggu lalu. Kita akan dalami terkait unsur pidananya. Pihak-pihak terkait akan kami panggil untuk dimintai keterangan, termasuk siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini,” kata Asep dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).
Menurut Asep, penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memasang garis polisi, serta memeriksa tubuh korban secara eksternal melalui dokter puskesmas setempat. Dari hasil pemeriksaan awal, korban dinyatakan sudah meninggal dunia sebelum tiba di fasilitas medis. Sejumlah saksi juga telah diperiksa, termasuk orang tua korban, seorang pelajar bernama Bintang (14) yang melihat kedua balita bermain di sekitar lokasi, dan Robi Juandry (26), Humas PT PHR.
Robi mengaku tidak mengetahui pasti kronologi kejadian dan tidak dapat memastikan siapa yang bertanggung jawab atas pengerjaan proyek mud pit. Ia juga belum dapat menjelaskan apakah proyek itu sudah sesuai dengan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). “Saksi akan mencari tahu dan mengoordinasikan dengan pihak yang berwenang terkait proyek tersebut,” tambah Asep.
Kapolres Rohil melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Adi Juniwinata menyampaikan, insiden bermula saat ayah korban sedang tidur siang bersama anak-anaknya, sementara sang ibu keluar ke warung. Sekitar pukul 13.50 WIB, ibu korban kembali dan mendapati anak-anaknya tidak ada di rumah. Pasangan suami istri ini pun mencari kedua anaknya.
Seorang saksi pelajar menunjukkan bahwa mereka sempat terlihat di dekat kolam limbah. Saat menuju lokasi, sang ayah menemukan kedua anaknya sudah mengapung di kolam dan segera mengangkat mereka ke daratan. Meski sempat dilarikan ke puskesmas, nyawa keduanya tidak tertolong.
Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Rokan, Eviyanti Rofraida, menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa perusahaan telah menerapkan prosedur keamanan di area kolam limbah. “Perwakilan PHR telah datang menemui keluarga korban untuk menyampaikan bela sungkawa pada malam hari di hari yang sama saat kejadian,” ujarnya, Kamis (25/4/2025) lalu. Eviyanti menyebut, kolam lumpur itu telah dipagari dan pihak perusahaan selalu mengimbau masyarakat untuk menjauhi area operasi demi keselamatan bersama.