Dalam penyebaran kap gongonerelah ini di Cina, ini menjadi sorotan masyarakat Internasional karena infeksi tersebut menular dengan sangat cepat, terutama di kalangan anak-anak di daerah utara Cina.
Disebarluaskan dari negara itu, yang menyebabkan sekitar tujuh juta orang meninggal dunia, tersebut.
Tapi, sebenarnya HMPV bukanlah virus baru dan hanya bersirkulasi di Cina dengan mudah. Meskipun selama ini tak banyak orang yang mengenal jenis serta sifat dari virus ini, HMPV telah ditemukan sejak tahun 2001 lalu.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus pernafasan syncytial (RSV), serta virus penyebab gondongan dan campak. Gejala dan penularannya mirip dengan flu biasa.
Kebanyakan orang menganggap virus ini sama seperti virus flu lainnya dan biasanya menyebar pada musim dingin.
Amerika Serikat dalam situsnya.
Infeksi HMPV di negara itu menyebarnya terakhir kali pada tahun 2023 lalu. Di Amerika pula, HMPV sudah dianggap penyebab kedua tertinggi infeksi saluran pernapasan pada anak-anak setelah RSV.
Virus yang sama telah tumbuh menjadi masalah besar bagi orang dewasa yang telah terkena pneumonia parah, bronkitis, maupun asma.
Masa inkubasi HMPV diperkirakan 3 hingga 6 hari, namun durasi penyakit dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. HMPV juga mirip dengan infeksi saluran pernapasan lain yang disebabkan oleh virus.
Untuk langkah pencegahan, CDC menyarankan mencuci tangan segera dengan menggunakan sabun dan airlamanya setidaknya selama 20 detik. Hindari membuat kontak dengan mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci serta hindari bersentuhan fisik dengan orang yang sedang terluka.
Bagi orang yang memperlihatkan gejala flu harus menutup mulut dan hidung ketika bersin, mencuci tangan secara teratur dan benar dengan sabun dan air selama 20 detik. Lalu menghindari gelas minum dan peralatan makan dengan orang lain, menghindari mencium orang lain, dan disarankan dirawat di rumah sakit jika perlu.
Selain itu, membersihkan permukaan benda yang mungkin terkontaminasi (seperti gagang pintu dan mainan bersama) berpotensi membantu menghentikan penyebaran HMPV, berdasarkan infomasi CDC.
CDC menyebutkan bahwa mendeteksi HMPV dapat dilakukan dengan pendeteksian langsung genom virus melalui uji amplifikasi asam nukleat. Lalu mendeteksi dengan antigen virus dalam sekresi pernapasan menggunakan imunofluoresensi atau enzim immunoassay.
“Pada saat ini, tidak ada pengobatan antivirus khusus untuk mengobati HMPV dan tidak ada vaksin yang dapat mencegah HMPV. Perawatan medis hanya bersifat pendukung,” tulis CDC.
Pilihan Editor:
