Kombinasi rasa manis, segar, dan asam dari jeruk membuatnya sangat pas dikonsumsi dingin saat musim panas.
Sebuah jeruk mengandung nutrisi berupa protein, serat, vitamin C, folat, kalsium, kalium, asam tiamin, serta antioksidan berupa flavonoid dan karotenoid.
Isi itu membuat jeruk baik untuk meningkatkan kesehatan hati, pelindung dari kanker, mencegah anemia, dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Meski bermanfaat bagi kesehatan, ada beberapa kelompok orang yang memiliki kondisi khusus sehingga disarankan tidak mengkonsumsi atau mengurangi konsumsi jeruk.
Siapa saja orang yang disarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi jeruk?
Saya tidak memahami persis apa yang dimaksud dengan “teks”. Mohon Anda memberikan teks yang ingin diketik ulang dalam bahasa Indonesia.
Mengkonsumsi terlalu banyak jeruk dapat menyebabkan kadar vitamin C dalam tubuh melebihi ambang batas yang lazim. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, mual, muntah, nyeri ulu hati, kembung atau kram perut, sakit kepala, dan kegagalan tidur.
Untuk mencegahnya, konsumsi jeruk sebaiknya diterapkan batasan pada satu atau dua buah per hari.
Selain itu, ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang disarankan untuk tidak mengonsumsi jeruk, siapa saja mereka?
1. Penderita alergi
(29/7/2024), alergi jeruk dianggap sebagai kondisi yang sangat jarang terjadi. Jika seseorang mengalami alergi, maka disarankan untuk menghindari jeruk.
2. Penderita maag
Setiap orang yang mengalami sakit lambung biasanya tidak dipermudah oleh aspek konsumsi jeruk.
Hal ini karena jeruk mengandung asam organik, khususnya asam sitrat dan asam askorbat yang dikenal sebagai vitamin C.
3. Pengguna obat
Penelitian yang ditulis dalam MDPI pada tahun 2021 menunjukkan bahwa jus buah mengandung banyak fitokimia. Namun, kadar senyawa dalam segelas jus buah itu masih belum diketahui secara pasti.
Orang yang mengonsumsi obat-obatan disarankan untuk mengurangi minum jus buah dalam waktu bersamaan.
Karena ada potensi interaksi antara jus dengan obat, yang dapat menyebabkan efek tidak diinginkan atau kegagalan pengobatan.
4. Pengguna obat tekanan darah
(31/8/2021, bagi orang yang mengonsumsi beta-blocker atau obat untuk menurunkan tekanan darah perlu waspada jangan makan terlalu banyak jeruk.
Sepakati saja: Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), obat penurun tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar kalium. Sementara jeruk dan pisang banyak mengandung senyawa itu.
Mengonsumsi obat dan buah bersamaan dapat meningkatkan kadar kalium di dalam tubuh menjadi berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan masalah pada ginjal dan jantung.
5. Penderita GERD
(7 Oktober 2024), jeruk kaya sawut yang baik bagi tubuh. Namun, terlalu banyak sawut membuat pencernaan tidak nyaman, seperti kembung, gas, dan diare. Asupan sawut berlebihan juga mengganggu penyerapan nutrisi lainnya.
Jeruk juga berasa asam. Makan terlalu banyak jeruk akan meningkatkan keringat jus lambung yang bisa menyebabkan mual atau memperburuk penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
6. Penderita diabetes
Jeruk memiliki indeks glisemik relatif rendah. Namun, mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat mengangkat kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
Gula alami dalam jermu (jeruk) yang dikonsumsi berlebihan pun dapat memengaruhi sensitivitas insuline dan kontrol gula darah secara keseluruhan.
7. Penderita masalah gigi
Sifat asam dari jeruk juga dapat mengelupas lapisan pelindung pada gigi apabila buah itu dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Oleh karena itu, orang yang makan jeruk sebaiknya membersihkan mulut untuk melindungi kesehatan gigi mereka.
Pengikisan gigi akibat jeruk dapat meningkatkan sensitivitas dan risiko terserang gangguan gigi juga lebih besar. Kondisi ini akan semakin parah jika dialami oleh penderita penyakit pada gigi.
8. Orang dengan kadar zat besi yang tinggi
Tubuh orang dengan kadar zat besi yang lebih banyak atau orang dengan penyakit hemokromatosis perlu mengurangi konsumsi jeruk sepanjang (15/9/2022).
Dasar vitamin C dari jeruk dapat menambahkan lebih banyak zat besi dan merusak sistem jaringan tubuh.
9. Orang yang menjalani terapi hormon
Penelitian lain juga menyebut, vitamin C pada buah jeruk dapat meningkatkan penyerapan obat yang mengandung aluminium, seperti pengikat fosfat.
Hal ini juga meningkatkan kadar esterogen untuk mereka yang saat ini menjalani terapi imunografi hormon.
Karena adanya risiko tersebut, orang dengan kondisi kesehatan istimewa harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi jeruk, terutama dalam jumlah yang banyak.