Ekspor perikanan di Kota Batam mengalami tren positif pada kuartal I tahun 2025. Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam mencatat bahwa nilai ekspor perikanan dari Januari hingga Maret mencapai Rp69,76 miliar dengan total volume mencapai 1.571 ton. “Ekspor perikanan Batam pada Januari tercatat sebanyak 490 ton dengan nilai Rp22,11 miliar. Mengalami peningkatan pada Februari menjadi 522 ton atau senilai Rp23,56 miliar. Meningkat lagi pada Maret dengan total ekspor ikan sebanyak 558 ton atau senilai Rp24,09 miliar,” ujar Kepala Diskan Kota Batam, Yudi Admajianto, Selasa (13/5/2025).
Menurut Yudi, keuntungan besar letak geografis Batam dalam hal konektivitas dan perdagangan internasional turut mendukung tren positif ekspor perikanan. Fasilitas pengolahan ikan dan pelabuhan yang meningkat juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing produk perikanan dari Batam. “Komoditas ikan yang diekspor ini merupakan ikan yang bernilai jual tinggi seperti sagai, kakap, dan kerapu,” tambahnya.
Permintaan pasar luar negeri terhadap produk perikanan dari Batam terbilang stabil, terutama dari Singapura yang menjadi tujuan utama ekspor karena jarak yang dekat serta proses logistik yang efisien. “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas produk perikanan dengan pembinaan terhadap pelaku usaha serta nelayan lokal. Sertifikasi dan standarisasi juga kita dorong agar produk perikanan Batam dapat terus bersaing di pasar global,” jelas Yudi.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM nelayan, Yudi juga menyatakan, “Kami juga mendorong peningkatan kapasitas SDM nelayan agar bisa beradaptasi dengan tuntutan kualitas dari pasar luar negeri.” Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan ekspor perikanan dari Batam terus dapat berkembang dan bersaing di pasar global.