emas dalam waktu dekat.
“Harga perdagangan nanti hari pertama mungkin akan mengalami koreksi yang cukup signifikan, dengan level dukungan di US$ 2,560 per injuk emas. Jika terjadi pelemahan harga, maka harga bisa mencapai US$ 2,667 per injuk emas,” ujar Ibrahim, Minggu, 5 Januari 2025.
Kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Meskipun demikian, perhatian besar dari pelaku pasar ditujukan pada kebijakan suku bunga bank sentral Amerika.
“Sekarang kemungkinan besar, banksentral Amerika hanya akan mengurangi suku bunga dua kali di bulan Februari, bukan empat kali sebagaimana diperkirakan sebelumnya,” kata Ibrahim. Pada sisi lain, ia menambahkan bahwa peluang gangguan inflasi juga bergantung pada tingkatan pensunan inflasi yang kian menurun.
Selain itu, kebijakan proteksionisme yang diprediksi akan diterapkan oleh Trump dapat menyebabkan perang dagang dengan negara yang memiliki surplus perdagangan besar, seperti Tiongkok, Eropa, Kanada, dan Meksiko. Trump juga telah melaporkan bahwa dia akan mengenakan denda bagi negara-negara BRICS yang tidak menggunakan dolar Amerika Serikat dalam transaksi perdagangan internasional.
“Pengaturan Trump kemungkinan akan mendorong indeks dolar AS ke level tertinggi pada Januari sebesar 109,50. Bahkan, sepanjang tahun 2025, indeks dolar bisa mencapai level 114, mirip dengan tingkat posisi puncaknya beberapa tahun lalu,” kata Ibrahim.
Dengan menguatnya dolar AS dan lonjakan nilai obligasi pemerintah AS, daya tarik emas sebagai aset pengaman nilai akan berkurang. Ibrahim menilai bahwa dinamika geopolitik global, seperti potensi damai antara Rusia dan Ukraina kembali dan perang damailah letupan di Timur Tengah, juga akan mengurangi permintaan emas sebagai aset pengaman.
“Penjualan emas pada tahun 2025 akan menjadi tantangan berat. Tingginya tingkat inflasi, perlambatan prospek tenaga kerja di AS, serta kemungkinan kenaikan oleh bank sentral akan menekan harga emas global. Saya menganggap harga emas pada tahun ini tidak akan seindah dari tahun 2024,” ujar Ibrahim.
Oleh karena itu, para pelaku pasar disarankan untuk memantau perkembangan kebijakan ekonomi global dan dinamika geopolitik yang akan berdampak pada harga komoditas utama, termasuk harga emas.
