Banjir melanda wilayah Kabupaten Kampar, Riau, dengan total 29 titik terdampak di tujuh kecamatan. Hujan deras yang mengguyur serta luapan sungai Kampar menjadi penyebab utama banjir yang menggenangi rumah warga, fasilitas umum, serta lahan perkebunan. Berdasarkan data dari Polres Kampar, kecamatan yang terdampak meliputi Tapung Hilir, Siak Hulu, Kampa, Tambang, Perhentian Raja, Kampar, Kampar Utara, dan Rumbio Jaya.
Salah satu daerah yang cukup parah terdampak adalah Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, di mana banjir merendam hampir seluruh pekarangan rumah di tiga dusun dengan ketinggian air mencapai 20 cm. Bahkan, jalan lingkungan di Dusun I dan II telah putus, sehingga warga hanya bisa menggunakan sampan untuk beraktivitas.
“Kami sudah mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar tepian sungai serta bersiap menghadapi kemungkinan meningkatnya debit air,” ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, Selasa (4/3/2025).
Sementara itu kata Anom, di Desa Rumbio, Kecamatan Kampar, 40 orang warga telah mengungsi akibat genangan air yang mencapai 100 cm. “Sedangkan di Desa Ranah, sebanyak 15 orang juga harus meninggalkan rumah mereka karena kondisi banjir yang semakin tinggi,” ungkap Anom.
Untuk mengatasi dampak banjir, Polres Kampar bersama TNI, tenaga kesehatan, dan pemerintah desa melakukan sejumlah langkah, di antaranya memantau perkembangan banjir secara berkala di seluruh wilayah terdampak, berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk evakuasi jika diperlukan, dan memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Kami terus melakukan patroli dan memastikan keselamatan warga. Jika kondisi memburuk, kami siap mengevakuasi masyarakat yang terdampak,” tambah Kombes Anom. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan peningkatan debit air dalam beberapa hari ke depan.