Pekanbaru (RA) – Kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2024/2025 telah berakhir dengan tiga tim berhasil promosi ke Liga 1, yaitu PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara. PSPS Pekanbaru, di sisi lain, gagal meraih tiket promosi setelah kalah dari Persijap Jepara dalam laga perebutan tempat terakhir ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Meskipun gagal promosi, PSPS tetap bertahan di Liga 2 bersama sejumlah klub lainnya seperti Persiraja Banda Aceh, PSKC Cimahi, Deltras FC, Persela Lamongan, PSMS Medan, Sriwijaya FC, Adhyaksa FC, FC Bekasi City, Persiku Kudus, Persekat Tegal, Persikas Subang, Persipal Palu, dan Persipura Jayapura.
Untuk menghadapi kompetisi Liga 2 musim depan, PSPS akan melakukan rapat evaluasi guna menentukan masa depan tim, termasuk apakah Aji Santoso akan tetap menjadi pelatih kepala. Keputusan ini akan ditentukan melalui pembahasan antara manajemen dan pemilik saham PSPS Pekanbaru.
Selain menentukan nasib pelatih, manajemen juga akan mengevaluasi pemain yang akan dipertahankan untuk musim mendatang. Sekretaris PSPS Pekanbaru, M. Teza Taufik, mengatakan bahwa untuk saat ini seluruh pemain, pelatih, dan ofisial telah kembali ke kampung halaman masing-masing untuk beristirahat dan menjalani bulan Ramadan bersama keluarga.
“Tentu para pendukung saat ini bertanya apakah pelatih kepala dipertahankan, pemain mana saja yang tetap di PSPS, semua akan segera terjawab setelah pertemuan manajemen dan owner membahas evaluasi musim ini,” pungkasnya.
Di sisi lain, Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah menggelar sidang pada 20 Februari 2025 untuk membahas berbagai pelanggaran yang terjadi dalam kompetisi BRI Liga 1 dan Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025. Sejumlah pemain, klub, dan ofisial mendapatkan sanksi akibat pelanggaran yang dilakukan, mulai dari tindakan kekerasan di lapangan hingga pelanggaran administratif.
Dalam sidang tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada PSPS Pekanbaru akibat kericuhan dalam laga Liga 2 pada 6 Februari 2025 lalu. Salah satu pemain PSPS, Jhon Edy Mena Perez, dijatuhi larangan bermain dalam enam pertandingan akibat keterlibatannya dalam perkelahian dengan pemain lawan serta kartu merah langsung yang diterimanya saat menghadapi Deltras FC.
“Tentu para pendukung saat ini bertanya apakah pelatih kepala dipertahankan, pemain mana saja yang tetap di PSPS, semua akan segera terjawab setelah pertemuan manajemen dan owner membahas evaluasi musim ini,” pungkasnya.