Melayu tidak melakukan invasi, namun membangun per-Adab-an dan mempertahankannya. Nilai-nilainya merupakan kebaikan bagi semua, bersumber dari kebenaran yang datang dari hati nurani kita. Hal ini disampaikan oleh seorang tokoh Melayu yang tidak ingin disebutkan namanya.

Menurut tokoh tersebut, Melayu selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak pernah menggunakan kekerasan atau invasi untuk mencapai tujuan mereka. Sebaliknya, mereka selalu berusaha membangun hubungan yang harmonis dengan sesama.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah acara diskusi tentang budaya Melayu di sebuah acara yang dihadiri oleh para pemuka adat dan tokoh masyarakat Melayu. Mereka sepakat bahwa kebaikan dan kebenaran harus menjadi landasan dalam menjalani kehidupan.

Menurut salah satu peserta diskusi, budaya Melayu memiliki filosofi yang sangat dalam dan bernilai tinggi. Mereka selalu mengutamakan persaudaraan, kejujuran, dan kerendahan hati dalam berinteraksi dengan sesama.

Diskusi tersebut juga membahas tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Melayu agar tetap relevan di tengah arus globalisasi yang semakin cepat. Para peserta sepakat bahwa nilai-nilai kearifan lokal harus tetap dijunjung tinggi agar tidak tergerus oleh budaya asing.

Dalam kesempatan yang sama, tokoh Melayu yang menjadi pembicara dalam acara tersebut menekankan pentingnya menghormati dan memahami budaya Melayu. Menurutnya, dengan memahami dan menghormati budaya Melayu, kita dapat belajar banyak tentang kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Melayu.

Acara diskusi tersebut diakhiri dengan harapan agar budaya Melayu tetap dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda. Para peserta berharap agar nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang menjadi ciri khas budaya Melayu dapat terus diwariskan dan dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat.