Sejumlah driver ojek online (ojol) menggelar protes terkait pencairan Bonus Hari Raya (BHR) sebesar Rp50 ribu yang dianggap terlalu kecil. Protes ini menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap besaran bonus yang diterima.

Protes ini dilakukan oleh sekelompok driver ojol yang merasa bahwa besaran bonus yang diberikan tidak sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan selama bulan Ramadan. Mereka menyatakan bahwa Rp50 ribu bukanlah jumlah yang memadai untuk merayakan Hari Raya.

Aksi protes ini dilakukan di depan kantor perusahaan penyedia layanan ojol dan dihadiri oleh puluhan driver ojol yang merasa terdampak oleh kebijakan pencairan BHR ini. Mereka menuntut agar besaran bonus tersebut diperbesar sesuai dengan kontribusi mereka dalam menjalankan layanan ojol.

Koordinator aksi protes ini menyampaikan bahwa para driver ojol merasa diabaikan oleh perusahaan dalam hal penentuan besaran bonus yang diberikan. Mereka mengharapkan adanya keadilan dalam pembagian bonus tersebut sesuai dengan upaya yang telah mereka lakukan selama bulan Ramadan.

Perwakilan perusahaan ojol menyatakan bahwa besaran bonus yang diberikan telah ditentukan berdasarkan pertimbangan internal perusahaan. Mereka menyatakan bahwa perusahaan akan mempertimbangkan tuntutan para driver ojol dalam hal ini.

Meskipun demikian, para driver ojol tetap bersikeras untuk mendapatkan kenaikan besaran bonus BHR tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus melakukan protes hingga tuntutan mereka terpenuhi dan merasa bahwa hal ini merupakan hak mereka sebagai pekerja.

Proses pencairan bonus Hari Raya (BHR) sebesar Rp50 ribu ini telah menimbulkan ketegangan antara perusahaan ojol dan para driver. Kedua belah pihak terus melakukan komunikasi untuk mencari solusi terbaik agar situasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Situasi ini mencerminkan pentingnya adanya dialog dan komunikasi yang baik antara perusahaan penyedia layanan ojol dengan para driver. Kedua belah pihak perlu saling mendengarkan dan mencari solusi bersama agar tercipta lingkungan kerja yang harmonis dan adil bagi semua pihak yang terlibat.

Protes driver ojol terkait pencairan Bonus Hari Raya (BHR) sebesar Rp50 ribu yang dianggap terlalu kecil merupakan bentuk aspirasi mereka untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan layak sebagai pekerja. Mereka berharap agar perusahaan dapat memperhatikan dan memahami kebutuhan serta kontribusi mereka dalam menjalankan layanan ojol.