Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menunjukkan langkah nyata dalam menangani masalah banjir di wilayahnya. Untuk mempercepat penanggulangan, Agung menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat guna mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh.

Penanganan banjir di Pekanbaru membutuhkan dana yang tidak sedikit. Berdasarkan rencana induk (Masterplan) pengendalian banjir, salah satu solusi utama adalah mengatasi sumbatan pada saluran drainase agar aliran air menjadi lancar.

“Kalau Masterplan ini bisa direalisasikan sepenuhnya, Pekanbaru bisa terbebas dari banjir. Tapi, anggaran dari APBD kota saja tidak cukup. Saya harus proaktif mencari dukungan dana dari pemerintah pusat,” ujar Agung Nugroho saat ditemui pada Kamis (10/4/2025).

Agung juga telah mengecek langsung sejumlah lokasi yang sering tergenang banjir. Ia menemukan bahwa banyak drainase tersumbat, salah satunya di sekitar Flyover Simpang Arengka, menjadi penyebab utama banjir di kawasan tersebut.

Ia optimistis bahwa dengan kolaborasi antara Pemerintah Kota Pekanbaru, Pemprov Riau, dan pemerintah pusat, masalah banjir dapat teratasi. Sebelumnya, Agung telah berhasil mendapatkan bantuan berupa mobil penyedot lumpur senilai Rp5 miliar dari pemerintah pusat untuk mendukung penanganan banjir.

“Sepanjang tahun ini, kami telah menangani 12 titik banjir. Alhamdulillah, titik-titik tersebut kini sudah tidak lagi bermasalah,” ungkap Dody, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Pekanbaru.

Dody menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan perawatan rutin sesuai instruksi Wali Kota. Dengan adanya mobil penyedot lumpur, pembersihan drainase yang sulit dijangkau petugas menjadi lebih mudah.

“Fokus kami saat ini ada di beberapa titik krusial seperti Simpang Arengka, Jalan Arifin Ahmad, dan Jalan Sudirman di depan RS Awal Bros. Berkat komitmen Pak Wali Kota, semua kebutuhan mulai dari anggaran hingga peralatan telah disiapkan untuk meminimalkan banjir di Pekanbaru,” tutup Dody. (*)