Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) mengalami kondisi layanan yang tidak optimal saat ini. Dari total 90 unit armada yang tersedia, hanya sekitar 23 unit yang aktif beroperasi. Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyatakan kekecewaannya terhadap hal ini, mengingat anggaran operasional yang telah dialokasikan mencapai Rp33 miliar.
Menyikapi kondisi tersebut, Agung Nugroho berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan armada bus TMP dalam waktu dekat. Ia juga akan mengevaluasi efektivitas penggunaan anggaran serta kinerja pejabat yang bertanggung jawab terkait hal ini.
Tindakan evaluasi tidak hanya akan dilakukan terhadap jumlah armada yang aktif beroperasi, namun juga terhadap fungsi dan kondisi fisik bus-bus tersebut. Sebagai opsi terakhir, pelelangan armada bus akan dipertimbangkan jika memang tidak memungkinkan untuk diperbaiki.
Agung Nugroho menegaskan bahwa prioritasnya saat ini adalah penataan ulang sistem pemerintahan, termasuk menyelesaikan masalah-masalah warisan masa lalu seperti beban utang yang harus ditanggung. Ia mengatakan bahwa setiap pengeluaran harus dipertimbangkan secara cermat.
Dalam menanggapi situasi ini, Agung Nugroho menjelaskan bahwa nilai ekonomi dari armada bus yang dievaluasi akan menjadi pertimbangan utama. Upaya untuk memaksimalkan layanan transportasi ini untuk kepentingan masyarakat menjadi fokus utama dalam perbaikan kondisi armada bus TMP.