Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyampaikan bahwa banyak masyarakat Pekanbaru yang merasa bahwa Pemko belum melakukan aksi nyata dalam penanganan jalan berlubang. Hal ini disebabkan oleh keputusan Pemko Pekanbaru untuk tidak melakukan tindakan secara terburu-buru atau sporadis, melainkan melalui perencanaan yang matang dan terukur. Menurut Agung Nugroho, saat ini sedang dilakukan perhitungan menyeluruh terhadap 1.700 titik lubang jalan yang tersebar di seluruh wilayah kota.

Perbaikan jalan harus dilakukan secara sistematis dan merata, bukan sekadar tambal sulam yang tidak berdampak jangka panjang. Selain itu, pengerjaan perbaikan jalan tidak cukup dilakukan oleh satu atau dua tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), tetapi harus didukung oleh sistem operasional yang memadai. Agung Nugroho menegaskan bahwa penanganan jalan harus dilakukan secara efisien agar semua titik dapat ditangani dengan optimal.

Dari total 1.700 titik lubang jalan yang telah didata, setidaknya 1.800 titik, termasuk lokasi baru yang mungkin muncul, dapat diperbaiki hingga akhir tahun 2025. Tujuan dari perbaikan ini adalah agar kehadiran Pemko Pekanbaru benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat. Agung Nugroho berharap bahwa semua jalan yang rusak bisa diperbaiki dalam tahun ini dan bahwa masyarakat dapat merasakan bahwa pemerintah hadir dan bekerja untuk mereka.

Agung Nugroho menekankan pentingnya manajemen pelaksanaan yang efisien dalam penanganan jalan berlubang. Ia tidak ingin penanganan jalan hanya dilakukan oleh dua kelompok kerja saja, melainkan harus melibatkan semua pihak terkait. Dengan demikian, diharapkan bahwa semua titik lubang jalan dapat diperbaiki dengan optimal dan tepat waktu.