Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Batam sedang berupaya untuk mengoptimalkan anggaran daerah dengan fokus pada efisiensi. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengurangi kegiatan seremonial yang sering dilaksanakan di hotel dan mengalihkannya ke fasilitas milik Pemkot Batam, seperti aula di Kantor Wali Kota Batam.
Amsakar menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Batam sedang berada dalam tahap ketiga efisiensi anggaran dengan target untuk mengumpulkan sekitar Rp22 miliar tambahan. Total harapan efisiensi anggaran bisa mencapai Rp150 miliar. Alokasi anggaran untuk kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat akan dialihkan ke kegiatan yang lebih produktif dan jelas manfaatnya untuk masyarakat.
Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemkot Batam bukanlah refocusing anggaran yang dikembalikan ke negara, melainkan pengalihan anggaran yang dianggap tidak efektif. Misalnya, kegiatan yang biasanya dilakukan di hotel, dapat dipindahkan ke gedung Pemko Batam yang lebih hemat biaya namun tetap memenuhi tujuan yang sama.
Selain itu, Amsakar juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran pada sektor perjalanan dinas dan bantuan sosial (bansos) yang tidak memberikan kontribusi langsung terhadap pembangunan daerah. Tujuan utama dari efisiensi anggaran ini adalah mengurangi perjalanan dinas yang tidak diperlukan, kegiatan seremonial, dan bansos yang tidak memberikan dampak signifikan bagi daerah.
Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menegaskan bahwa peran setiap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) sangat penting dalam mendukung kebijakan efisiensi anggaran ini. Setiap OPD harus bekerja selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan mengedepankan efisiensi dalam setiap program pemerintahan untuk memastikan anggaran yang ada benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat Batam.