Karena Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Setyo Budiyanto, menyatakan bahwa, Hasto telah membayar trembai kepada Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fredelina ( ): 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar Amerika pada tanggal 16 Desember-23 Desember 2019.
“Wah kalau itu saya harus membuka topik yang menyakitkan, tidak enak saja,” kata Wahyu Setiawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 6 Januari 2025.
Tetapi demikian, ia mengakui ia mengenal baik Hasto maupun Agustina Tio dan telah menyampaikan hal itu kepada penyidik KPK. “Saya tidak bisa menutupi fakta bahwa mereka adalah senior-senior saya,” katanya.
Wahyu Setiawan telah menjalani masa penjara selama 3 tahun 9 bulan karena kasus yang melibatkan Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto. Ia telah dilepaskan dari penjara dengan syarat 6 Oktober 2023. Namun, Mahkamah Agung telah meningkatkan hukumannya menjadi 7 tahun penjara dan denda Rp 200 juta disertai dengan penahanan tambahan 6 bulan. Pedoman Mahkamah Agung secara efektif menolak permohonan kasasi Jaksa KPK, tapi mendapati pemidanaan Wahyu perlu diperbaiki.
“Hukuman yang dijatuhkan kepada Tersangka Wahyu Setiawan harus diperbaiki apa adanya, berhubung hukuman yang dijatuhkan,” kata juru bicara MA pada saat itu, Andi Samsan Nganro, Senin, 7 Juni 2021.
Selain meningkatkan pidana pokoknya, Majelis Hakim juga meningkatkan sanksi pendakwaan Wahyu dari 4 tahun menjadi 5 tahun. MA menyatakan perlu meningkatkan hukuman melawan Wahyu mengingat posisi Wahyu sebagai pejabat KPU bertanggung jawab atas pemilihan penyelenggara negara yang baik, bersih dan terpercaya.
dan Saeful Bahri, serta gratifikasi Rp 500 juta. Suap diberikan agar Harun membantu Wahyu menjadi anggota DPR lewat Pergantian Antar Waktu. Sampai sekarang, Harun Masiku masih buron.
