Dia mengklaim Rusia telah mengalami kerugian besar dalam lima bulan pertempuran melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk, di Rusia selatan.Dia menyebut hampir 15 ribu tentara Rusia meninggal.
“Selama operasi Kursk, musuh telah kehilangan 38.000 prajurit di wilayah ini saja (Kursk), dengan hampir 15.000 dari kerugian ini tidak dapat dipulihkan,” kata Zelensky, Senin malam, 6 Januari 2025, menurut Reuters. Zelensky, dalam pernyataannya, tidak memberikan bukti atas klaim-klaim tersebut.
Pada Agustus 2024 dan telah menguasai sebagian wilayah, walaupun militer Rusia mengatakan telah menjebol kembali sebagian besar wilayah tersebut.
Ukraina mengatakan telah memulai serangan baru di wilayah tersebut pada Minggu, 5 Januari 2025, tetapi tidak memberikan rincian lanjutan. Kyiv dan negara-negara Barat ber fikir sekitar 11 ribu tentara Korea Utara terlibat menghadapi pasukan Rusia di wilayah tersebut. Rusia tidak mengakui atau menyangkal reporter bahwa tentara Korea Utara terlibat dalam konflik di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin, 6 Januari 2025, hanya mengatakan bahwa serangan Ukraina telah gagal dan pasukan utama telah dihancurkan di sekitar pemukiman Berdin, dekat jalan yang membentang ke arah timur laut menuju kota Kursk. Kementerian tersebut mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mencapai kemenangan strategis di Ukraina timur, meliputi merebut kota Kurakhove.
Zelensky tidak menyebutkan wilayah Kurakhove dalam pernyataannya. Ia menyatakan pasukan Ukraina telah membangun garis pertahanan di wilayah Kursk, tempat Rusia telah mendirikan unit militer yang kuat, dan hal itu telah mencegah Moskow mengumumkan pasukan tersebut ke garis depan utama di Ukraina timur.
“Sekarang tidak dapat mengarahkan semua kekuatan ini ke arah lain, khususnya ke wilayah Donetsk, Sumy, wilayah Kharkiv, atau Zaporizhzhia,” ujarnya.
Dubes Besar Republik Indonesia (DBRI) Kazakhstan, Said Fosya, mengumumkan kerja sama antara Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan melalui konferensi pers kemarin.
Ikuti
di sini
