PACU jalur kini tak hanya milik warga Kuansing semata. Pacu Jalur, salah satu warisan budaya tak benda paling memukau dari Riau, telah menjelma menjadi magnet pariwisata yang mendunia. Apa yang dulu dianggap sebagai gagasan “terlalu jauh” oleh sebagian pihak, kini terbukti menjadi kenyataan, persis seperti yang pernah diutarakan oleh mantan Bupati Kuansing, H. Sukarmis.

Jauh sebelum hiruk pikuk media sosial dan liputan global menggaungkan keunikan Pacu Jalur, Sukarmis sudah melihat potensi besar di baliknya. Visi beliau sederhana namun visioner: suatu saat nanti, Pacu Jalur akan mendunia, dan Kuansing akan diserbu lautan pengunjung. Logikanya, para tamu tersebut tentu akan membutuhkan akomodasi yang layak.

Atas dasar pemikiran itulah, Hotel Kuansing didirikan. Sayangnya, proyek ambisius ini kemudian menemui berbagai kendala dan belum beroperasi sebagaimana mestinya. Kini, ramalan Sukarmis tempo hari benar-benar menjadi kenyataan. Popularitas Pacu Jalur meroket, bahkan telah menembus batas-batas negara.

Helat akbar Pacu Jalur tahun 2025 diperkirakan akan menjadi pesta rakyat yang jauh lebih meriah, dengan lonjakan pengunjung yang signifikan. Dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari wisatawan lokal dengan anggaran terbatas hingga pelancong kelas atas yang mencari kemewahan, semua akan berbondong-bondong datang untuk menyaksikan kemegahan tradisi ini.

Namun, di tengah euforia ini, muncul sebuah tantangan besar: ketersediaan fasilitas penginapan yang memadai. Bagi pengunjung dengan daya beli tinggi yang mendambakan kenyamanan dan kemewahan hotel berbintang, Kuansing masih memiliki pekerjaan rumah. Fasilitas akomodasi yang ada saat ini belum sepenuhnya mampu menampung dan memenuhi ekspektasi beragam wisatawan yang datang.

Kondisi ini seolah menjadi catatan betapa pentingnya visi jauh ke depan seorang pemimpin. Apa yang dulu dianggap prematur, kini menjadi kebutuhan mendesak. Pacu Jalur telah membuka pintu gerbang Kuansing ke dunia, dan kini saatnya bagi daerah ini untuk bersiap menyambutnya dengan tangan terbuka, termasuk dengan menyediakan fasilitas penunjang pariwisata yang layak dan berkelas.

Masa depan pariwisata Kuansing, dengan Pacu Jalur sebagai andalannya, tampak begitu cerah, namun kesiapan infrastruktur menjadi kunci utama untuk merengkuh potensi tersebut sepenuhnya.