Banyak orang mencari Koin Jagat di Kota Surabaya di medsos sambil membagikan video tersebut. Di dalam video tersebut tampak warga dewasa hingga anak-anak sibuk mengejar kepingan koin di pedestrian maupun di bawah pot bunga.
Berpindahlah ke permainan digital yang sangat populer baru-baru ini, Koin Jagat. Para pemain wajib mengumpulkan koin-koin yang ada di sekitar tempat-tempat di dunia nyata. Untuk mendapatkan koin tersebut, para pemain harus mengunjungi lokasi-lokasi tertentu yang telah ditentukan dalam aplikasi permainan tersebut.
Benda yang menjadi sasaran pencarian adalah koin dengan tiga jenis, yaitu emas, perak, dan perunggu. Dikatakan bahwa koin-koin tersebut dapat digunakan untuk menukar uang.
Banyak anak muda yang tertarik untuk mencoba keseruan berburu koin di berbagai titik di kota. Keberadaan koin cincin meteorit saat ini baru diketahui ada di 3 kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah Kota Surabaya.
Karena fenomena ini, ada beberapa fasilitas umum yang rusak hingga tanaman dimusnahkan oleh orang yang memburu koin. Selain merusak, fenomena ini juga berbahaya bagi mereka yang mencari koin dikarenakan sebagian dari koin tersebut memiliki nilai uang yang tinggi.
Mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser mengatakan bahwa adanya fenomena ini Pemerintah Kota (Pemkot) mengambil langkah antisipasi dengan cara menertibkan dan melakukan pengawasan terhadap orang-orang pencari koin. Pemkot juga akan mengirimkan surat peringatan kepada pengelola aplikasi Jagat untuk memperhatikan keselamatan orang-orang yang mencari koin dan fungsi fasum di kota Surabaya.
“Kita telusuri lagi, karena medsos semua orang sibuk, ini bisa membuat taman dan fasilitas umum rusak nanti. Berdasarkan instruksi dari Satpol PP, sudah ada anggota yang ditugaskan untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini, kita jaga taman, tapi kita juga tidak tahu tempat mereka menyebarkan itu,” kata Fikser pada Sabtu (11/1).
Petunjuk memaparkan, setiap orang melacak koin melalui aplikasi Jagat. Di aplikasi tersebut, terdapat informasi posisi lokasi koin yang telah diarak ke beberapa titik oleh administrator. Lokasi-lokasinya menjadi bervariasi, mulai dari pinggir jalan, pedestrian, taman bunga, pinggir sungai, lingkungan perumahan hingga pusat perbelanjaan.
Kepala Satpol PP dan Pjs Kepala Dinkominfo Kota Surabaya menjelaskan, pemerintah kota tidak bisa melakukan pemblokiran aplikasi Jagat, karena itu adalah wewenang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.
“Kami di sini (pemkot) hanya bisa meminta kepada operator untuk memperhatikan fasum dan keselamatan anak-anak muda yang sedang mencari, mungkin bisa terjadi kecelakaan karena kurang konsentrasi karena sedang mencari koin,” katanya.
Ia menegaskan, fenomena ini bisa merusak fasum yang ada, bahkan ada pencari koin warga yang sampai menginjak-injak tanaman.
“Artinya cara menyebar luaskannya harus diperhatikan, fenomena ini masih baru ya. Jangan sampai meninggalkannya di tepi sungai dan (orang yang mencari koin) terjebak dan tidak bisa berenang, itu bahaya,” katanya.
Dalam waktu dekat, apa yang terjadi adalah menambahkan, akan menyurati pihak pengelola aplikasi agar melakukan evaluasi terkait peletakan koin tersebut. Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak merusak fasum atau taman ketika melakukan pencarian koin.
“Nanti kita membuat surat ya, untuk meminta evaluasi terkait ini,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian Ketertiban dan Ketertiban Umum serta Pelindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya Irna Pawanti mengatakan pihaknya menerima pengaduan dari warga mengenai aktivitas para pemain Koin Jagat yang merusak fasum untuk mencari Koin Jagat yang terlelangit di beberapa lokasi.
“ Kami menerima banyak keluhan dari warga, salah satu di antaranya di Jalan Pahlawan, ada orang yang berhasil melempar batu pembatas untuk menemukan koin ratus, saat dihampiri, pelakunya melarikan diri. Selain itu, di Taman Bungkul dan Taman Teratai, di sana sudah menjadi sasaran para pencari koin dan ada beberapa kerusakan,” katanya.
Selain merusak fasum, pencarian Koin Jagat pun juga mengganggu ketentraman masyarakat. Anggota Satpol PP Surabaya menerima pengaduan warga bahwa ada sekelompok remaja pencari Koin Jagat yang menyalakan dan mengarahkan lampu sorot ke rumah warga.
“Pencarian koin ini juga mengganggu ketenangan masyarakat karena kami menerima aduan di masyarakat bahwa ada sekelompok anak-anak yang mencari koin dengan menghidupkan lampu flashlight dan mengarahkan ke rumah penduduk,” pungkasnya.
Tak lama lagi, Satpol PP Surabaya akan meningkatkan patroli di wilayah-wilayah yang dianggap rawan menjadi tempat berkumpul para penelusur Koin Jagat tersebut.
“Kami akan melakukan patrol di jalan-jalan di Surabaya, kami juga minta jika ada warga yang mengetahui ada kegiatannya mencari koin yang sampai merusak atau membongkar fasum dapat melaporkan kepada petugas kami,” katanya.
Tapi Irna menegaskan, satuan keamanan kota Surabaya akan terus memantau para pemburu koin. Jika para pemburu ditemukan menghancurkan barang museum, maka mereka akan mendapatkan sanksi.
“Aktivitas ini adalah untuk bermain, tetapi jika seseorang melakukan seliwisasi yang menimbulkan kerusakan pada aset milik Pemerintah Kota Surabaya, maka itu termasuk pelanggaran. Jadi, jika mereka melanggar, kami akan mengenakan sanksi yang tegas,” pungkasnya.