Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) yang baru dilantik, Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Pratamura, kembali ke Tanjungpinang setelah pelantikan resmi mereka oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada 20 Februari 2025. Keduanya disambut meriah dengan upacara adat Melayu yang khas, sebagai bentuk penghormatan dan harapan akan masa kepemimpinan yang sukses. Kedatangan mereka ke Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang pada Sabtu, 1 Maret 2025, disambut dengan taburan beras kunyit, simbol keberkahan, serta pemasangan tanjak atau topi adat Melayu oleh pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri.
Proses upacara adat ini penuh makna dan memperlihatkan kuatnya ikatan budaya yang melingkupi masyarakat Kepri. Setelah upacara penyambutan di bandara, Ansar dan Nyanyang segera menuju gedung LAM Kepri yang terletak di tepi laut Tanjungpinang. Di sana, mereka mengikuti prosesi tepuk tepung tawar, yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam tradisi Melayu. Ketua LAM Kepri, Raja Alhafiz, menjelaskan bahwa tepuk tepung tawar memiliki makna mendalam sebagai bentuk rasa syukur dan doa untuk keselamatan serta keberkahan bagi pemimpin daerah yang baru dilantik.
“Tepuk tepung tawar ini adalah simbol sakral dalam upacara adat Melayu, sebagai bentuk rasa syukur atas terkabulnya suatu keinginan dan doa agar dijauhkan dari marabahaya,” ujar Raja Alhafiz. Lebih lanjut, Raja Alhafiz berharap agar Ansar dan Nyanyang dapat menjalankan amanah dan tugas mereka dengan sebaik-baiknya. Ia menekankan bahwa kepemimpinan yang baik akan membawa kemuliaan bagi masyarakat Melayu dan memajukan budaya serta adat istiadat yang telah dijaga turun-temurun.
“Dalam sambutannya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses pilkada dan pelantikan mereka. Ia juga mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung perjalanan politiknya hingga sampai pada titik ini,” ujar Ansar. Ansar mengungkapkan bahwa, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, kepala daerah dan wakil kepala daerah harus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah harus menjadi pelayan masyarakat yang siap bekerja semaksimal mungkin, meskipun kita dihadapkan pada tantangan ekonomi yang tidak mudah,” ujar Ansar. Ia juga menambahkan bahwa meski tantangan yang dihadapi cukup besar, ia tetap optimistis bahwa dengan kebersamaan dan dukungan dari semua elemen masyarakat, pembangunan di Kepri dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik. “Seperti yang dipesankan Presiden Prabowo kepada kami, para kepala daerah harus menjadi petarung-petarung yang andal dalam membangun daerah lebih maju,” jelas Ansar.