Universitas Lancang Kuning (Unilak) meluncurkan Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Prodi K3), menjadi universitas pertama di Riau yang menghadirkan program tersebut. Peluncuran ini merupakan langkah penting untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja di berbagai industri. Dukungan langsung datang dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Bobi Rachmat, yang menyatakan bahwa Prodi K3 sesuai dengan kondisi industri yang terus berkembang di Riau.

Bobi Rachmat mengapresiasi langkah Unilak dalam mengembangkan Program Studi K3, yang dianggapnya sebagai langkah yang relevan mengingat banyaknya perusahaan di Riau yang membutuhkan ahli K3. Menurut Bobi, kehadiran Prodi K3 di Unilak akan memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja terampil dan profesional dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, serta memperkuat sistem ketenagakerjaan yang aman dan berkelanjutan di Riau.

Selain itu, Prodi K3 juga diharapkan dapat memberikan peluang karier bagi pemuda di bidang tersebut. Bobi Rachmat berharap bahwa lulusan Prodi K3 nantinya dapat memenuhi kebutuhan tenaga ahli K3 di industri. Dukungan juga datang dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 17, Dr. H Nopriadi SKM Mkes, yang menyatakan bahwa LLDIKTI Wilayah 17 akan terus mendukung kemajuan Unilak dan perguruan tinggi lain di Riau dan Kepri.

Rektor Unilak, Prof Dr. Junaidi SS MHum PhD, menjelaskan bahwa pembukaan Prodi K3 berdasarkan studi dan kebutuhan pasar di Riau. Ia menambahkan bahwa Unilak berencana mengembangkan skema Pembelajaran Lampau (RPL) setelah prodi ini mendapat akreditasi. Junaidi menekankan bahwa Prodi K3 fokus pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang menjadi yang pertama di Riau, dengan tujuan memenuhi kebutuhan perusahaan di daerah tersebut. Junaidi juga menegaskan bahwa Unilak telah melakukan riset yang mendalam untuk memastikan minat industri terhadap program ini.