Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) merayakan hari jadinya yang ke-17 dengan mengadakan acara tasyakuran dan memberikan santunan kepada 80 anak yatim. Acara tersebut dihadiri oleh petinggi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umri, seluruh Wakil Rektor, dan sejumlah Dekan. Rektor Umri, Dr Saidul Amin, tidak dapat hadir karena sedang melakukan tugas di New Zealand.
Menurut Wakil Rektor III Umri, Dr Jufrizal Syahri, perayaan Milad ke-17 memiliki makna khusus karena usia 17 tahun merupakan masa transisi dari remaja ke dewasa. Umri sebagai kampus yang juga berusia remaja, harus berkembang menjadi kampus yang maju. Acara tersebut juga bertujuan untuk merayakan capaian Umri sekaligus bersyukur bersama anak yatim dari berbagai tempat.
Jufrizal menjelaskan bahwa tema Milad ke-17 Umri adalah Inovasi, Kolaborasi, dan Internasionalisasi. Universitas tersebut berkomitmen untuk terus berinovasi, berkolaborasi dengan masyarakat, dan berupaya menjadi universitas kelas dunia. Dia juga berharap agar setiap kemajuan Umri didoakan oleh warga sekitar, khususnya oleh anak yatim, dan Umri dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Ketua BPH Umri, Prof Dr HM Nazir, menyatakan bahwa Umri telah memiliki 10 fakultas setelah berdirinya Fakultas Kedokteran. Dalam perjalanan 17 tahunnya, Umri telah mencapai berbagai kemajuan yang membanggakan. Nazir optimis bahwa Umri akan menjadi universitas unggul, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, Umri diyakini akan terus berkembang menjadi universitas yang unggul. Semua pihak berharap Umri dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan bagi semua pihak yang terlibat dalam perjalanan pendidikan di Umri.