Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Hutama Karya (Persero) dalam rangka mendukung percepatan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kerja sama tersebut dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Rektor UIN Suska Riau, Khairunnas Rajab, pada Sabtu (10/5/2025).

Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi antara dunia akademik dan industri, terutama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), inovasi, bisnis, dan sektor lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Rektor Khairunnas Rajab.

Rektor juga menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan BUMN dalam pembangunan bangsa, serta menyampaikan bahwa kontribusi PT Hutama Karya (Persero) dalam pembangunan infrastruktur nasional akan berdampak positif terhadap pembangunan keummatan dan keindonesiaan, sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo.

Direktur Human Capital dan Operasional PT Hutama Karya (Persero), Fauzan, menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung dunia pendidikan. Ia menjelaskan bahwa Hutama Karya secara konsisten berkontribusi dalam sektor pendidikan, dan saat ini menempati peringkat ke-9 nasional dalam sektor infrastruktur.

Fauzan juga menambahkan bahwa dengan suntikan modal lebih dari Rp100 triliun melalui Danantara, percepatan pembangunan infrastruktur vital nasional dapat terwujud dengan pemanfaatan bahan baku dalam negeri. Hal ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta peningkatan akses dan mobilitas masyarakat.

Dalam kelanjutan kerja sama di bidang pendidikan tinggi, Fauzan menegaskan bahwa para praktisi keuangan, teknik, dan manajemen dari PT Hutama Karya (Persero) dapat berkontribusi sebagai dosen tamu, narasumber workshop, maupun pelatihan teknis di UIN Suska Riau. Mahasiswa juga dapat memanfaatkan kerja sama ini untuk kegiatan Kerja Praktek (KP) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Kolaborasi produktif antara kedua pihak ini diharapkan dapat memperkecil kesenjangan antara dunia industri dan akademik, serta mendorong pengembangan soft skills, sistem pendukung pendidikan, dan SDM berkarakter Islami, demikian disampaikan oleh Fauzan.