“Rencana kenaikan tarif Trump ini dapat menekan kegiatan produksi di negara produsen seperti China, Meksiko, Kanada serta yang lain, dan memicu penurunan perekonomian,” ujar dia, Kamis (9/1/2025).
Perang tarif yang akan muncul juga telah memperlambat kemajuan ekonomi, dan perkiraan ini juga telah memicu pasar menyimpan keamanan dana di aset stabil, yakni dolar AS. Turut pula, dolar menerima sentimen positif dari laporan klaim kehilangan pekerja di AS yang mencatatkan jumlah klaim 201 ribu, yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya sebesar 211 ribu.
Pada pagi hari ini, indeks dollar AS telah bergerak meninggi menjadi 109,0 dari sebelumnya 108,63.
“Hari ini rupiah masih berpotensi melemah lagi terhadap dolar AS ke arah rupiah Rp 16.250, dengan potensi daya dukung di kisaran Rp 16.150,” ungkap Aris.
Nilai tukar rupiah dengan dolar AS yang diperdagangkan antar bank di Jakarta pada hari Kamis pagi tenggelam 19 poin atau 0,12% menjadi Rp 16.230 per dolar AS dari sebelumnya sejumlah Rp 16.211 per dolar AS.