Pada saat perayaan Imlek, salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah memberikan angpao. Sepekan sebelum perayaan Imlek, banyak orang Tionghoa yang berbelanja amplop angpao untuk dibagikan kepada sanak keluarga. Oleh karena itu, bukan hal yang mengherankan apabila pedagang kertas amplop musiman sangat laris.
Terlihat di Sentosa Florist di kawasan Pasar Baru ini, sebuah toko menjual barang-barang Imlek.
“Lebih banyak orang yang membeli kertas amplop angpao, kertas amplop gambar ular karena hiasannya nanti kayak ular kayu,” kata Sujani, pemilik Sentosa Florist, kepada Basra, Senin (20/1).
Didominasi warna merah, amplop itu dijual mulai harga Rp 5 ribu per bungkus. Warna merah memang selalu identik dengan warna kemeriahan Imlek, namun sebenarnya ada makna simbolis tersendiri di balik mengapa amplop angpao umumnya berwarna merah.
“Warna merah merupakan simbol keberuntungan dan kemakmuran dalam kebudayaan Cina. Tidak hanya amplop angpow yang banyak berwarna merah, semua hiasan Imlek juga didominasi warna merah, seperti lentera, pagar dinding, dan lain-lain,” jelasnya.
Sujani mengaku, tahunini lebih ramai minat masyarakat untuk membeli pernak-kenik Imlek dibandingkan tahun lalu.
Toko miliknya sudah mulai dikunjungi pembeli dari luar pulau sejak minggu lalu.
“Dibandingkan dengan tahun yang lalu, tahun ini lebih ramai. Banyak pembeli dari luar pulau, seperti dari Berau, Kalimantan Timur,”成员
Sentosa Florist sendiri menjual kebutuhan Imlek yang diimpor langsung dari Cina. Selain amplop Angpao dan lampion, ada juga wallpaper, selimut bantal, hingga keset bermotif ular.
