Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Riau menggelar rapat pleno pertama pada tahun 2025, yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Taufik OH. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau, pada Selasa (25/2/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari perbankan, instansi terkait, serta anggota TPAKD.
Dalam sambutannya, Taufik menekankan bahwa upaya pengurangan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat merupakan prioritas utama dalam pembangunan Provinsi Riau. Salah satu langkah strategis yang diambil untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.
“Akses keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal ini sejalan dengan sasaran dalam RPJMD Riau, yaitu mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing,” ujar Taufik. Ia melanjutkan bahwa inklusi keuangan tidak hanya menjadi perhatian nasional, tetapi juga merupakan isu global yang menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan memberikan akses keuangan yang aman, mudah, dan terjangkau, masyarakat dapat mengoptimalkan potensi ekonominya. Taufik juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat Riau. Menurutnya, pemahaman yang baik terhadap produk keuangan dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi finansial akan membantu masyarakat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan menghindari risiko finansial.
“Meningkatnya literasi keuangan akan mendorong keberanian masyarakat untuk memulai dan mengelola usaha mereka, serta memanfaatkan berbagai produk keuangan yang ada,” jelasnya. Berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional mencapai 65,43 persen, sedangkan indeks inklusi keuangan berada di angka 75,02 persen.
Di Provinsi Riau, indeks literasi keuangan pada tahun 2023 tercatat sebesar 67,27 persen, lebih tinggi dari angka nasional. Sementara itu, indeks inklusi keuangan Riau pada tahun yang sama mencatatkan angka 85,19 persen, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Selain itu, TPAKD Riau juga berhasil melaksanakan lima program kegiatan pada tahun 2024, yang bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. Ini menjadi pencapaian penting dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan di daerah tersebut.
Menatap tahun 2025, TPAKD Provinsi Riau merencanakan tiga program utama yang akan menjadi fokus utama tahun ini. Pertama, edukasi dan literasi keuangan yang lebih intensif bagi masyarakat, terutama bagi kelompok yang masih kurang terjangkau layanan keuangan. Kedua, pengembangan pembiayaan rutin untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
Ketiga, implementasi program “Satu Rekening Satu Pelajar” yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran keuangan generasi muda di Riau. Taufik mengharapkan agar kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Riau, perbankan, instansi terkait, dan anggota TPAKD semakin ditingkatkan. Ia juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi program secara terus-menerus untuk memastikan semua kendala dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cepat.