atau dapat ditonton setiap saat.
.
(1991)
Mereka benar-benar terpesona hingga menarik perhatian anak-anak hingga remaja, karena imajinasinya begitu meridersa, terasa sangat nyata dan sangat relevan dengan impian anak-anak.
Menariknya, bahkan ketika sudah dewasa pun, penonton film lama ini masih tidak segan-segan untuk menonton ulang, hanya untuk menghidupkan kembali kenangan indah masa ia menonton film yang dibintangi oleh Robin Williams.
Bercerita mengenai Peter Pan dewasa (Robin), yang menjalani hidupnya layaknya orang biasa dengan menempuh kehidupan sibuk bersama keluarganya yang memiliki dua anak. Namun, hingga suatu hari anak-anaknya diculik oleh Captain Hook (Dustin Hoffman). Mengetahui hal ini, Peter lebih lanjut menyadari bahwa ia sangat lupa akan dirinya karena selama ini sudah menghabiskan seluruh kehidupannya dalam dunia Neverland. Bagaimana Peter mempunyai rencana untuk menyelamatkan cintanya?
(1995)
Versi Dwayne “The Rock” Johnson, kisah fantasi ini diarahkan oleh Joe Johnston dengan bintang utama Robin Williams. Untuk generasi tahun 1995, produksi film ini sifatnya sangat liar dengan menawarkan genre yang luas dalam paket yang menghibur dan emosional.
Versi modern, tonton dulu film klasik ini yang fenomenal.
(1993)
Diparodulah dari novel dengan judul yang sama.
Berita beredar tentang pembukaan taman yang luas di sebuah pulau, di mana berhasil menampilkan hewan-hewan purba seperti dinosaur, yaitu sebagai hasil dari rekonstruksi DNA dinosaur dan manipulasi kromosom. Beritanya sangat spektakuler, sehingga beberapa sekuel film dirilis sampai tahun 2018, dan beberapa persiapan untuk sekuel tahun 2025 ini.
Berikutnya adalah tontonan petualangan menarik yang bisa kamu nikmati secara maraton, Bela!.
(2001)
Dia mengikuti cerita hingga kelanjutannya 10 tahun kemudian.
Dibuat selama delapan film dalam satu dekade, Harry Potter menjadi film legendaris yang sukses membuka era milenium dengan kisah fantastiknya, sekaligus ‘menyihir’ banyak orang untuk membuatnya menjadi sebuah kultur tersendiri. Apakah kamu sudah menonton delapan film dalam serial ini?
(2001)
Anda akan paham apa yang kami sebut tadi jika sudah menyaksikan triloginya, Bela.
Frodo Baggins (diperankan Elijah Wood), ketika ia dan Fellowship memulai perburuan untuk menghancurkan ring ajaib yang akan membunuh pembuatnya, Raja Gelap Sauron. Grup ini kemudian berpisah dan Frodo terus perburuan bersama sahabat setia dirinya, Sam (diperankan Sean Astin) dan Griot (diperankan Andy Serkis) yang sebenarnya penipu. Di sisi lain, Aragorn, pewaris takhta Gondor di pengasingan, bersama Legolas, Gimli, Boromir, Merry, Pippin, dan pendeta sila-kasih Gandalf, bersatu untuk memobilisasi pembebasan rakyat di Middle Earth dalam peperangan, untuk membantu Frodo dengan mengalihkan perhatian Sauron.
(2003)
Suatu drama yang diarahkan oleh Tim Burton yang penuh emosi, berdasarkan novel dengan judul yang sama. Film ini menceritakan tentang seorang ayah, Edward Bloom (Albert Finney), yang menceritakan kisah-kisah masa mudanya (diperankan oleh Ewan McGregor) kepada anaknya, Will Bloom (Billy Crudup), pada hari pernikahannya. Termasuk kisah tentang saat ia bertemu ibu anaknya, lahirnya anak dan kehidupannya, karena bila dibandingkan, tampaknya sangat OVEREMOTIONAL bagi anak dan membuat sulit untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang fiktif.
Tapi, ada hal yang akan menyayat hatimu, Bela, jika kamu menonton sampai selesai. Kisah drama ini dijamin membuatmu menangis dan ingin langsung mendapatkan cinta dan kasih sayang dari kedua orangtuamu, atau orang-orang yang telah merawatmu.
(2003)
Bertarung melawan Cuaca Buruk: Turnamen Tenis Piala Davis 2022
Berdasarkan informasi yang belum disemboyikan. Film ini tentang petualangan bajak laut, kisah tentang keluarga kelautan tanpa tahu si ayahnya, serta cerita cinta antara Will dan Elizabeth yang berakhir dengan pertarungan yang sengit antara pasukan Inggris melawan bajak laut. Apakah kamu punya waktu senggang di akhir pekan ini? Pasti kamu akan puas menyaksikan seluruh serialnya!
(2009)
Coraline Jones, gadis muda tersebut, menemukan sebuah portal di rumah barunya, yang menghubungkan ke realitas lain, ditempati oleh seseorang yang menyerupai dirinya tetapi memiliki mata kancing.
Rilis pada tahun (2005) dan dapat diakses oleh semua usia.
(2010)
Hilis Seperti Film-film Seri Amerika pada Abad Kedua Puluh Satu. Film Ini Adalah Adaptasi Novel Grafis Edgar Wright, Film ini sepenuhnya adalah hiburan secara cerita dan visual.
Pertemuan antara prestasi, persaingan, dan siapa yang akhirnya mendapat perhatiannya.
(2019)
Layar lebar, seperti menonton tayangan paling megah di bioskop, sebelum pandemi menyebar. Adegan klimaks yang mengumpulkan seluruh kekuatan Avengers melawan pasukan Thanos, membuat sebagian penonton bioskop berteriak gembira, sementara penonton lainnya tetap duduk tenang.
Tentu saja film ini masuk dalam daftar film fantasi terbaik, minimal sepanjang satu dekade terakhir ini. Siapa yang setuju untuk menonton ulang aksi mereka?
Dalam tiga dekade terakhir. Tidak boleh sampai ada yang terlewatkan.