toxic.
Senin (13/5/2024), ketika Anda jatuh cinta, maka tetap harus waspada terhadap perilaku beracun licik yang membuat Anda merasa tidak aman dan terkuras secara emosional. Semakin Anda menoleransi perilaku seseorang, semakin besar dampaknya terhadap kesehatan mental Anda.
Perhatikan ciri-ciri toxic dalam hubungan yang sering diabaikan:
1. Manipulasi
Manipulasi berarti menggunakan trik untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain demi keuntungan Anda sendiri. Bagi pasangan manipulatif, sering kali digunakan taktik seperti berbohong atau membuat seseorang merasa bersalah.
Orang yang membahayakan karakternya menggunakan kelemahan dan perasaan orang lain untuk memanipulasinya. Sifat beracun ini merusak kepercayaan, membuat seseorang lebih berkuasa dibandingkan yang lain, mengambil kebebasan orang lain, dan meracuni hubungan Anda.
2. Permusuhan dan Pemarah
Orang ini selalu menunjukkan kemarahan, tetap agresif, atau benci terhadap orang lain. Berpasangan yang bermusuhan cenderung marah dengan mudah, suka berdebat, dan cenderung bergunjing, serta kesulitan mengendalikan sikapnya.
Sifat beracun atau “toxic” inilah yang membuat suasana mencekam dan tidak bersahabat. Hal ini dapat memulai siklus pertengkaran, bersikap kejam, kehilangan kepercayaan satu sama lain, membuat sulit untuk berbicara secara terbuka, merasa aman secara emosional, dan meracuni hubungan Anda.
3. Egois
Karena hal ini memaksa kita untuk secara konsisten memutuskan kebutuhan diri sendiri tanpa mempertimbangkan keinginan orang lain.
Perilaku ini menyebabkan emosi terk brokers, membuat seseorang merasa tidak pernah dipahami dan tidak dikenali. Selain itu, situasi seperti itu dalam waktu singkat dapat mengadsai kepercayaan dan perasaan mendekat, sehingga membuat kerja sama emosional terganggu.
4. Perfeksionisme
Perfeksionisme adalah ketika Anda obsesi dengan semua yang sempurna dan menetapkan standar yang amat tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Perfeksionis sering kali memiliki kebiasaan mengkritik diri sendiri dan sangat takut gagal.
Pasangan yang toksik berharap mereka bisa mengeksploitasi rasa malu atau rendah diri lawan suaranya sendiri sehingga membuatnya tidak bahagia dan menciptakan suasana hati yang buruk.
5. Agresivitas
Memiliki pasangan yang agresif dalam hubungan yang stabil bisa membawa dampak negatif, menyebabkan tekanan emosional dan literalkan cedera fisik. Contohnya teriakan, sumpah, ancaman, sehingga membuat pasangan merasa tak aman dan ketakutan.
Selain itu, perilaku agresif sering menambahkan konflik, sehingga membuat sulit menyelesaikan masalah dengan tenang dan konstruktif. Ini dapat merusak kepercayaan dan keintiman dalam hubungan.
6. Sombong
Orang yang sombong sering bertindak macam-macam, seolah-olah mereka lebih baik daripada pasangan mereka, tidak peduli dengan perasaan atau ide orang lain. Ini sering membuat orang lain kecewa dan frustrasi.
7. Menghakimi
Kalau sang pacarmu terus-menerus mengkritik, itu akan membuat si dia sendiri merasa buruk tentang dirinya. Hal ini membuat mereka merasa tidak diterima atau tidak didukung.
Jika hal ini terus terjadi, percaya diri dan rasa hormat dalam hubungan akan rusak, dan kedua belah pihak akan merasa tidak dihargai dan dijauhkan. Tidak sopan menyikapi akan menghentikan perkembangan hubungan karena membuat mereka sulit berbicara dan membuat mereka marah.
8. Kikir
Pasangan yang menghemat-pemilih bisa menciptakan ketegangan dan kebencian, karena keengganan mereka untuk berbagi atau berkontribusi secara adil dapat membebani hubungan. Misalnya, satu pasangan terus-menerus menolak membayar biaya bersama atau menghindari berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga bersama.
Hal ini dapat membuat pasangan lain merasa dilecehkan atau tidak dianggap penting. Seiring waktu, ketidakseimbangan dalam memberi dan mengetahui batasan ini dapat menghancurkan kepercayaan dan keintiman, sehingga sulit mempertahankan hubungan yang sehat dan memuaskan.
9. Rasa Cemburu yang Ekstrem atau Berlanjut
Sheridan & I Jones, Herbert, Halaman hanya Romy Asherson Rabbiya at janggal melihat ke cemburu, yang berakhir dalam perkelahian dan tuduhan untuk merusak kepercayaan. Ini menciptakan suasana tegang dan mendukacitaan, bukannya dekat.
Akhirnya, rasa cemburu berlebihan membuat kedua belah pihak tidak bahagia karena mereka selalu khawatir dan tidak bisa percaya satu sama lain.
10. Menjadi Tidak Peduli
Jika salah satu orang tidak peduli dengan apa yang dibutuhkan atau dirasakan orang lain, hal itu bisa membuatnya sedih dan dilupakan. Ketidakpedulian membuat hubungan dirasa sepi dan mengecewakan.
Jika situasi terus seperti itu, orang yang diabaikan mungkin akan merasa marah dan menjauh. Pada akhirnya, sikap tidak memahami membuat kedua belah pihak sulit untuk percaya satu sama lain dan merasa dekat, sehingga hubungan tidak lagi terasa bahagia atau memuaskan.