.isdirahasiaputri republika Menyambut kepemimpinan Muhaimin dan praktik HAM | Republika hips -“Saya tinggal menunggu janji bersamaan waktu beberapa hari dl. Saya tidak akan main kepahala apapun.”
– Boleh jadi berdiam diri dan malas tidak baik untuk kesehatan. Yuk antisipasi, capai rencana 2025, jaga kesehatan tahun ini dan hindari penyakit.
Terkait kemajuan teknologi, semua hal bisa dicapai dengan mudah.
Bahkan untuk soal perut, hanya duduk santai di rumah, makanan bisa datang dengan memesan secara online.
Tapi efek buruknya adalah tubuh menjadi malas untuk bergerak alias malas jadi tidak peduli.
Berkebiasaan berdiam diri dan tidak suka aktif tentu tidak baik untuk kesehatan.
Maka, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) memberikan saran untuk mengatasi kebiasaan malas bergerak di awal tahun 2025 ini.
Pertama-tama, gunakanlah motivasi dari dalam diri sendiri.
“Contohnya adalah diri kita sendiri sendiri. Kita bisa memotivasi diri kita dari berbagai aspek,” ujarnya dalam talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Senin (6/1/2025).
Contohnya, tubuh mulai mengalami pembesaran sehingga lambat-laun banyak baju-baju lama yang tidak dapat digunakan lagi.
Ya, ini bisa dijadikan motivasi atau pemicu untuk rajin melakukan kegiatan olahraga.
Atau setelah kurang berolahraga, tubuh mulai merasa tidak enak atau sakit-sakitan.
“Karena udah tahu ada risiko penyakit dan sebagainya, berarti sudah ada alasan. Gue gak mau jadi sakit,” imbuhnya.
Kedua, meningkatkan pengetahuan mengenai aktivitas fisik dan apa saja dampaknya jika tidak melakukan olahraga.
Menurut dr Andi, untuk mengetahui potensi penyakit di masa mendatang, maka dapat menumbuhkan dorongan untuk tetap aktif bergerak.
“Contohnya, aku bisa mengurangi penurunan massa otot (karena malas bergerak). Kemudian itu berkorelasi dengan makin melelah, makin pipih dan sejenisnya. Padahal saya masih berusia 20-30 tahun, tetapi sudah lebih pipih daripada generasi yang berusia 50-60 tahun. (Inspirasi ini) bisa memotivasi diri kita,” paparnya.
Terakhir, hal yang paling penting adalah memperkuat tekad.
Tentu saja bisa dengan memicu keinginan dari hal yang sederhana. Seperti mungkin hari ini bisa berlari selama 15 menit.
Setelah beberapa hari, ditingkatkan lagi menjadi 20 menit dan seterusnya.
Sama halnya dengan kendaraan, tubuh pun harus dirawat agar bisa terus berfungsi dengan baik.
“Ia mengatakan bahwa yang utama adalah terdapat niat terlebih dahulu. Tatkala ada niat, pasti akan selalu mencari cara bagaimana menghilangkan kebiasaan negatif tersebut, salah satu contohnya adalah kebiasaan malas bergerak,” pungkasnya.