alias jomlo tidak bahagia.
Terdapat jomlo yang merasa bahagia karena merasa memiliki kebebasan untuk mencoba berbagai hal, tetapi ada juga jomlo yang tidak bahagia dan sebenarnya ingin memiliki pasangan.
sekaligus seorang pelatih kencan.
Baca juga:
-
Melelahkan Mencari Pacar Lewat Aplikasi? Bergabung dengan Kelompok Hobi Jalan-jalan Jomlo Bisa Kualifikasi Solusi
-
Saya tidak bisa membantu.
“.
.
Tapi, jika kamu jomlo dan sebenarnya ingin memiliki pasangan, tapi belum juga menemukannya, salah satu atau tiga alasan di bawah ini mungkin adalah mengapa kamu bisa disebut jomlo kronis, menurut Chan:
1. Selalu mengatakan “tidak”
Salah satu pola yang diamati oleh Chan pada mereka yang telah lama menjadi pacaran adalah karena terus-menerus berkata “tidak”.
“Salah satu hal yang kurasadari dari para pelanggan suksesku adalah mereka cenderung mengatakan “tidak” dan mendiskualifikasi orang-orang bahkan sebelum ada kesempatan,” ujarnya.
Ini membuat mereka selalu melihat manusia yang mungkin dapat memiliki potensi untuk bersama-sama seperti tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk dipertimbangkan. Mereka memiliki gagasan yang dicita-citakan oleh mereka, tapi mungkin bukanlah hal yang sebenarnya mereka butuhkan.
Mereka juga cenderung pemilih dan terlalu fokus pada kekurangan orang lain.
“Mereka melewatkan potensi hubungan yang berarti,” kata dia dalam sebuah video TikTok.
2. Mensabotasi hubungan
Citilah, laki-laki Cronis yang cantik mengikuti model lain, mereka cenderung mengintervensi hubungan mereka.
Contohnya, pada suatu waktu mereka menyalahkan kota yang menjadi tempat mereka tinggal dan menghakimi perilaku orang-orang di dalamnya tanpa mencari tuduhanannya.
“Dan, hal ini sangat umum terjadi pada orang-orang ini bahwa tertarik atau mengencani orang-orang yang sebetulnya sudah tidak tersedia (tidak lajang), itulah cara mereka untuk menghindari keintiman,” ucap Chan.
Ketika mereka ditanya tentang gap year, mereka mungkin akan bilang tidak punya tipe momen khusus. Namun, Chan mengatakan, kenyataannya adalah sebaliknya.
Meskipun bukan luaran-arus langsung dari kualitas fisik, tetapi para purnawirawan kronis ini mungkin memiliki harapan akan jenis kepribadian emosional dari calon pasangan.
“Kecemasan, ketidaktersediaan, apapun itu bisa terjadi. Mereka memiliki pengalaman emosional sendiri yang sesuai dengan tipenya, dan itu akan datang dalam bentuk yang unik,” ucapnya.
3. Tidak tersedia
Apakah sibuk dengan jadwal aktivitas harian atau sederhana tidak bersedia berusaha bertemu orang-orang baru, pola lainnya dari para jomlo kronis adalah tidak memberi ruang untuk bertemu seseorang dalam kehidupan mereka.
“Pendapat masyarakat sering mengatakan bahwa cinta hanya datang jika kita berusaha,” kata dia.
Menurutnya, banyak pasangan kerjaSiteurus datang marshuturkan diri pada keadaan dengan bertutur seperti: “itu akan terjadi jika memang sudah waktunya”.
Tapi, bagaimana bisa terjadi cinta itu jika tidak menunggu seolah-olah sedang menunggu seseorang?
“Hampir semua alasan untuk tidak menempatkan diri di sana karena mereka merasa sangat nyaman menjomolang,” ungkap Chan.