Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 Kementerian Agama telah tiba di Arab Saudi untuk mengawal pelaksanaan layanan jemaah haji Indonesia di sejumlah titik krusial selama penyelenggaraan ibadah haji. Tim ini terdiri dari berbagai unsur, seperti pimpinan Kantor Wilayah Kemenag, para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan pejabat dari lingkungan Kementerian Agama.
Ketua Tim Monev Haji 2025, Saiful Mujab, menyatakan bahwa anggota tim saat ini berjumlah 21 orang, terdiri dari sekitar 12 orang dari Kanwil, enam rektor PTKIN, dan sisanya dari unsur lainnya. Tim ini akan disebar ke tiga Daerah Kerja (Daker) utama penyelenggaraan haji, yakni Daker Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara, fokus pada pengawasan dan pendampingan di sembilan titik layanan berdasarkan SOP penyelenggaraan haji.
Menurut Saiful Mujab, tim akan memantau proses pelayanan seperti transportasi, katering, dan akomodasi secara langsung. Mereka juga akan bekerja optimal mendampingi jemaah, berkoordinasi dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di semua sektor, kloter, dan unit layanan. Sembilan titik layanan yang menjadi fokus pemantauan meliputi sektor, daker, kloter, serta lokasi-lokasi utama pergerakan jemaah seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Tim Monev dijadwalkan akan bertugas di Arab Saudi selama 25 hingga 30 hari untuk melakukan pemantauan, pendampingan teknis, menyusun laporan, dan memberikan rekomendasi guna peningkatan kualitas layanan haji. Kehadiran tim ini merupakan penugasan langsung dari Menteri Agama, Sekretaris Jenderal, dan Direktur Jenderal, dengan komitmen untuk memastikan jemaah haji Indonesia mendapatkan pelayanan terbaik.