Pada tanggal 6 Januari 2025, Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukannya đã merebut kota Kurakhove, yang terletak sekitar 32 kilometer di sebelah selatan Pokrovsk. Kota ini sudah lama menjadi kantor pusat logistik Ukraine, yang telah menjadi sasaran pasukan Rusia selama beberapa bulan.
Klaim Kementerian Pertahanan Rusia itu dibenarkan oleh para blogger perang Rusia yang mengatakan bahwa tentara Rusia terus menolak serangan Ukraina di dalam wilayah tersebut. Menurut Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa telah merebut Kota Kurakhove, memungkinkan tentara Rusia untuk meningkatkan kemampuan untuk menguasai wilayah Donetsk, Ukraina.
Kelompok pemantau Ukraina DeepState, yang melacak garis depan menggunakan sumber terbuka, menunjukkan sebagian besar Kota Kurakhove berada di bawah kendali Rusia. Kelompok pasukan Khortytsia Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus menyerang Kurakhove tetapi pihak Ukraina berupaya untuk mengidentifikasi dan mengusir kelompok penyerang Rusia di bagian garis depan tersebut.
Blogger Rusia mengatakan Ukraina menyerang wilayah Kursk pada hari kedua. Satu di antaranya menggambarkan situasi tersebut sebagai hal yang sangat khawatirkan.
Pasukan tersebut menyeberangi perbatasan pada tanggal 6 Agustus dan selama lima bulan terakhir telah melawan upaya Rusia untuk mengusir mereka.
Menteri Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya berhasil mendesak mundur serangan pertama Ukraina di Utara jalan raya menuju ibu kota gubernur Kursk pada Minggu, 5 Januari 2025. Namun, para blogger militer Rusia mengungkapkan bahwa pertempuran sengit masih terus berlanjut sampai pelan-pelan di hari kedua.
” Hari itu memberi konsekuensi bagi wilayah Kursk dengan kekhawatiran lagi. Jelas kegagalan kemarin tidak akan menghentikan musuh dan dia akan mencoba memaksakan kehendaknya kepada kita lagi hari ini,” kata blogger Yuri Podolyaka, di Telegram.
Rusia menduduki setengah dari wilayah Ukraina setelah berperang sekitar tiga tahun lalu, namun keberhasilan Ukraina dalam merebut dan mempertahankan sebagian wilayah Rusia dapat meningkatkan posisi negosiasinya karena kedua pihak sudah siap untuk berdiskusi perdamaian hari ini.
Mereka berusaha keras meningkatkan posisinya di medan perang sebelum Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025. Trump telah beberapa kali mengatakan akan segera berakirnya perang, namun tak menjelaskannya apa caranya.
Penilaian Ukraina dan negara-negara Barat menunjukkan sekitar 11 ribu tentara dari sekutu Rusia, Korea Utara, telah dikerahkan di wilayah Kursk untuk mendukung tentara Rusia. Moskow tidak mengutip konfirmasi atau tolak kehadiran mereka.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin, 6 Januari 2025, lebih dari seribu tentara Korea Utara gugur atau terluka. Reuters tidak memiliki akses ke zona perang Kursk sehingga tidak dapat memverifikasi laporan dari medan tempur atau jumlah korban.
Menghadapi serangan baru Ukraina, Amerika Serikat dan Inggris menyatakan kembali dukungan untuk Kyiv pada Minggu, 5 Januari 2025.
“Apa yang kami janjikan adalah letakkan Ukraina pada posisi sekuat mungkin di medan perang, melalui penguatan bantuan keamanan dan pemanfaatan semua sumber daya yang dapat kami jalankan dengan persetujuan Kongres,” demikian tegas Sekretaris Kementerian Luar Negeri.
selama diperlukan,” tuturnya.
Top 3 Dunia: Orang Kaya di Gaza Jatuh Miskin, sampai puing cumi-cumi aku diangkat
Ikuti
di sini